Berita

Konsolidasi Armada Perang Indonesia, Kemana Arahnya?

×

Konsolidasi Armada Perang Indonesia, Kemana Arahnya?

Sebarkan artikel ini
Konsolidasi Armada Perang Indonesia, Kemana Arahnya?

Faktapers.id LANGKAH fantastis dijalankan pemerintah untuk meningkatkan kekuatan armada laut Indonesia. Langkah dimaksud ialah modernisasi besar-besaran terhadap 41 kapal perang, rencana pembelian juga perkembangan berbagai jenis kapal pertempuran baru, dan juga pembelian jenis rudal baru untuk menguatkan daya gebuknya.

baca juga: Memborong Alutsista, Indonesia pada Ancaman Perang?

Perkembangan ini tentu memancing pertanyaan, untuk apakah konsolidasi kekuatan alutsista matra laut yang disebutkan dilakukan? Apakah ada ancaman nyata yang mana mesti dikhawatirkan hingga Kementerian Defense mengambil kebijakan tersebut? Berdasar penjelasan resmi, modernisasi diarahkan untuk menambah kapabilitas sekaligus memenuhi minimum essential force (MEF) untuk operasi konflik maupun selain perang.

Kepastian modernisasi besar-besaran terhadap kapal konflik TNI AL diperoleh setelahnya Menteri Defense PrabowoSubianto mengunjungi PT PAL Indonesia untuk melakukan inspeksi terkait modernisasi atau refurbishment kapal pada Dermaga Divisi Kapal Perang, Surabaya (23/2) lalu. Bahkan, ternyata inisiatif yang tersebut disebut R41 telah lama berjalan sekitar 40 persen, pada mana 25 kapal pada antaranya telah dilakukan selesai diperbaiki badannya.

Adapun jenis kapal yang diperbaiki meliputi Fast Patrol Boat (FBB) Class, Parchim Class, PKR Class, Sigma Class, Bung Tomo Class, kemudian Corvette Fatahillah Class. Saking banyaknya kapal konflik yang mana harus dimodernisasi, galangan kapal yang digunakan ikut serta bukanlah semata-mata PT PAL saja, tapi juga ada PT Batamec, PT Palindo Marine, PT Waruna Shipyard, juga PT Dok Bahari Nusantara.

Selain menyelenggarakan acara R41, pada ketika bersamaan Kemhan juga sedang memulai pembangunan berbagai jenis kapal perang. Kapal pertempuran yang berada dalam dikerjakan berbagai galangan antara lain Fregat Merah Putih yang digunakan dibangun PT PAL, Offshore Patrol Vessel (OPV) kemudian OPV 90 (PT Daya Radar Utama), kemudian Korvet (PT Karimun Anugrah Sejati Batam).

baca juga: Modernisasi Alutsista, Ganjar: Indonesia Butuh Tanker Terapung untuk Patroli TNI AL

Masih pada rangka meningkatkan kekuatan kapabilitas otot penjaga laut Nusantara, pemerintah juga sedang di negosiasi memborong mengakuisisi 2 unit kapal OPV rasa fregat, yakni Paolo Thaon Di Revel Class selama Italia. Tak kalah menggetarkan, pemerintah juga memborong 45 unit rudal Atmaca selama buatan Roketsai Turki, beserta unit peluncur dan juga terminal pendukung.

Paket rudal inilah yang akan disematkan pada korvet Fatahillah Class, korvet Parchim Class dan juga KCR FPB-57 yang dimaksud sedang dimodernisasi. OPB 90 yang dimaksud sedang dibangun juga diproyeksikan akan diperkuat rudal yang mempunyai kecepatan subsonic mach 0.85 juga mampu mencapai sasaran sejauh 200 km dengan terbang pada ketinggian sea skimming tersebut.

Postur Keamanan juga Kemungkinan Ancaman

(*)

Berita Lainnya Faktapers di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *