Headline

Segmen 3P Team TKN Golf Prabowo Gibran Menggelar Konsolidasi Bahas Berbagai Topik Hilirisasi dan Kedaulatan Pangan

168
×

Segmen 3P Team TKN Golf Prabowo Gibran Menggelar Konsolidasi Bahas Berbagai Topik Hilirisasi dan Kedaulatan Pangan

Sebarkan artikel ini
PANO_3x3

Depok, faktapers.id – Relawan Prabowo-Gibran Segmen Pertanian, Perkebunan dan Peternakan (3P) Team TKN Golf menggelar Konsolidasi Jaga Pangan di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Sabtu – Minggu  (3-4 Februari 2024).

PC Segmen 3P, Bungas Fernando Duling mengungkapkan Konsolidasi Jaga Pangan dihadiri ratusan pelaku pertanian, perkebunan, dan peternakan (3P) dari berbagai daerah.

Konsolidasi Jaga Pangan membahas berbagai topik tentang hilirisasi dan kedaulatan pangan.

Topik tersebut selaras dengan program kedaulatan pangan yang disiapkan capres-cawapres Prabowo-Gibran, termasuk program makan siang dan minum susu di sekolah.

Ketua Satuan Tugas Khusus (Satgasus) Jaga Pangan ini menjelaskan, hilirisasi adalah proses mengubah bahan mentah menjadi bahan setengah jadi ataupun bahan jadi.

“Hilirisasi bukanlah proses dari hulu ke hilir.Pada proses pengubahan ini ada kegiatan yang melibatkan sektor lain,” kata Fernando atau dipanggil Nando.

Ia memberikan gambaran petani yang tidak hanya menjual gabah atau padi hasil panen. Karena menurutnya, para petani harus berpikir untuk menjual hasil turunan beras.

Produk turunan tersebut dipastikan memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan nilai jual gabah atau beras.

Nando menegaskan, hilirasi di sektor pangan merupakan salah satu komitmen Prabowo-Gibran jika mereka menang pilpres 2024.

” Komitmen hilirisasi di sektor pangan ini mirip hilirisasi pada bahan tambang di era Presiden Jokowi,” ungkapnya.

Nando juga menjelaskan, program makan siang dan susu gratis bagi pelajar bukanlah urusan perut kenyang.

Untuk itu Nando mengajak para pelaku pertanian, peternakan, dan perkebunan untuk mendukung program hilirisasi di sektor pangan,  agar petani dan peternak semakin meningkat taraf kehidupannya.

Konsolidasi Jaga Pangan juga menghadirkan beberapa tokoh dan pakar di antaranya Dr Jan S Marinka sebagai keynote speaker dan Prof Dr Ir Rachmat Pambudy yang membahas food estate.

Pembicara lain adalah Wibowo, peternak domba yang sukses mengembangkan usahanya. Wibowo menyampaikan, langkah pertama yang dia lakukan sebelum beternak domba adalah menanam rumput dan memproduksi pakan ternak lewat proses fermentasi.

“Hal tersebut dia lakukan 3 bulan sebelum mendatangkan domba. Ketika domba-domba mulai didatangkan ke kandang, Wibowo sudah memiliki stok pakan domba yang cukup untuk beberapa bulan, terangnya.

Wibowo mendokumentasikan seluruh kegiatan, mulai dari menanam rumput sampai memelihara domba, lalu mengunggahnya ke media sosial.

“Ini adalah program untuk menyiapkan generasi masa depan,” katanya.

Nando mengajak para pelaku pertanian, peternakan, dan perkebunan untuk mendukung program hilirisasi di sektor pangan agar petani dan peternak semakin meningkat taraf kehidupannya.

Konsolidasi Jaga Pangan juga menghadirkan beberapa tokoh dan pakar di antaranya Dr Jan S Marinka sebagai keynote speaker dan Prof Dr Ir Rachmat Pambudy yang membahas food estate.

Pembicara lain adalah Wibowo, peternak domba yang sukses mengembangkan usahanya. Wibowo menjelaskan, langkah pertama yang dia lakukan sebelum beternak domba adalah menamam rumput dan memproduksi pakan ternak lewat proses fermentasi.

“Hal tersebut dia lakukan 3 bulan sebelum mendatangkan domba. Ketika domba-domba mulai didatangkan ke kandang, Wibowo sudah memiliki stok pakan domba yang cukup untuk beberapa bulan,” terangnya.

Wibowo mendokumentasikan seluruh kegiatan, mulai dari menanam rumput sampai memelihara domba, lalu mengunggahnya ke media sosial.

Menurutnya langkah ini sangat efektif pada pemasaran domba yang dipelihara.

Narasumber lain yang membagikan pengalamannya, diantaranya Dave Permana yang membahas digitalisasi pasar serta Muhammad Bayu Hermawan yang membahas shorgum sebagai salah satu bahan pangan lokal yang perlu diperbanyak.

“Ini adalah program untuk menyiapkan generasi masa depan,” katanya.

Sedangkan Grace Taliwongso Nelwon membagikan pengalamannya pada pengembangan kacang koro di berbagai daerah. Grace menjelaskan, kacang koro juga bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan yang populer di masyarakat.

Salah satu pembicara pada Konsolidasi Jaga Pangan adalah Ketua Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (LPER) Jawa Barat, H Mulyadi Atma.

Mulyadi yang memiliki pengalaman panjang sebagai peternak ayam broiler dan ayam petelur menyampaikan aspirasi dari para peternak mandiri.

Owner Teluria ini menjelaskan, peternak unggas menghadapi masalah serius sejak berlakunya UU No 18 tahun 2009 tentang peralihan posisi peternakan rakyat.

Pada kesempatan ini, Mulyadi juga membagikan pengalamannya membangun gerakan satu RW seribu telur.

Gerakan ini mengajak warga atau kelompok warga memelihara ayam petelur hingga mampu menghasilkan telur untuk memenuhi kebutuhan warga setempat.

Pada kegiatan Konsolidasi Jaga Pangan di Hotel Bumi Wiyata tersebut juga dilakukan penyematan Satgasus Jaga Pangan oleh Dewan Pembina, Prof Fransisca Sestri.

Dewan Pengarah PaS Gibran ini meminta Satgasus Jaga Pangan mensukseskan program kedaulatan pangan yang dicanangkan Prabowo-Gibran. “Jaga pangan, jaga masa depan!” ujar Prof Sestri beri semangat.

Kegiatan konsolidasi jaga pangan diakhiri dengan pembagian telur dan sejumlah bahan pokok kepada warga Depok oleh para anggota Satgasus Jaga Pangan.

[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *