DaerahJawa

Gelar Tradisi Padusan, Ribuan Orang di Klaten Serbu Wisata Air

19
×

Gelar Tradisi Padusan, Ribuan Orang di Klaten Serbu Wisata Air

Sebarkan artikel ini

Klaten, faktapers.id – Ribuan orang mengunjungi Kolam Renang (Obyek Wisata Air) yang ada diwilayah Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, untuk menjalani tradisi “Padusan” menjelang puasa, Senin (11/3/2024) siang.

Pengunjung yang memadati di tiga obyek wisata air diwilayah Kecamatan Kebonarum tersebut kebanyakan para remaja dengan mandi bersama membersihkan diri sebelum mereka menjalankan puasa pada bulan ramadan 1445 Hijriyah tahun 2024.

“Padusan atau mandi bersama ini, sudah menjadi tradisi orang jawa Muslim untuk membersihkan diri sebelum menjalakan puasa satu bulan penuh. Kami datang kesini bersama keluarga,” kata Wati (20), warga Glodogan, Klaten Selatan.

Menurut Wati, dirinya bersama keluarga dan teman-temannya melakukan Padusan di Kolam Renang Umbul Brintik, Desa Malang Jiwan karena bersamaan liburan sekolah. Padusan dilaksanakan setiap tahun bagi orang muslim menjelang hari puasa.

Sekretaris BUMDes Sumber Makmur, Desa Malang Jiwan, Frangky mengatakan, untuk padusan tahun ini animo pengunjung cenderung ada peningkatan. Hal itu, imbuh dia, terlihat banyak pengunjung baru yang datang dari luar kota diantaranya berasal dari wilayah Sleman Jogjakarta.

Menurutnya, pihak pengelola obyek wisata sebelum hari H padusan sudah menerima reservasi dari rombongan pengunjung menggunakan Big Bus dan mereka kebanyakan remaja yang menjalani tradisi Padusan. Harga tiket pengunjung tidak mengalami kenaikan hanya Rp10 ribu per orang.

“Kami memprediksi pengunjung Padusan tahun ini, meningkat dibanding tahun sebelumnya. Karena, selain ibadah puasa dilaksanakan secara bersamaan, juga bertepatan libur sekolah dan pandemi sudah usai,” katanya.

Sementara untuk situasi pengunjung di Umbul Pluneng hingga pukul 12.00 WIB masih terlihat relatif sepi. Untuk tahun ini Umbul Pluneng mengalami kenaikan harga tiket masuk (HTM) dari Rp8 ribu naik menjadi Rp10 ribu, tetapi untuk anak-anak masih sama Rp6 ribu.

“Pada padusan hari kedua perkiraan pengunjung hampir imbang dengan hari pertama. Pengunjung datang pada sore harinya, dan biasanya lebih banyak. Untuk tahun ini di obyek wisata disini tidak ada fasilitas hiburan,” kata Sekretaris BUMDes Umbul Pluneng, Teguh Heri Susanto.

Ditempat terpisah, Direktur BUMDes Desa Ngrundul, Windratno saat memantau lokasi padusan di Umbul Brondong melaporkan, kondisi situasi kepadatan pengunjung hingga siang pukul 12.00 WIB mencapai 1.500 orang.

“Alhamdulillah antusias warga di hari pertama sangat memuaskan, dan hari ini target kami sekitar 1.500 pengunjung karena pertimbangan acara padusan yang tidak sama dengan ketetapan pemerintah,” ungkap dia.

Ia menjelaskan, guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan pada masa padusan tersebut, pihaknya menambah petugas keamanan baik dari anggota Polri maupun TNI dan tim SAR.

“Kami pada hari-hari biasa petugas SAR menggunakan sistem shift. Namun, pelaksanaan Padusan ini dilakukan sehari penuh, karena pengunjung yang luar biasa dan daya tampung wisata ini sekiar 5 ribu orang lebih,” terangnya..

(Madi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *