MOSKOW – Wakil Ketua Parlemen Rusia Pyotr Tolstoy mengeklaim bahwa Kremlin sedang mempertimbangkan kemungkinan meluncurkan serangan nuklir ke Ibu Pusat Kota Prancis, Paris.
“Kami sedang mengkalkulasi,” kata Tolstoy, yang mana dikenal sebagai sekutu dekat Presiden Vladimir Putin, terhadap BFM TV.
Politisi tersebut, yang digunakan sebelumnya bekerja untuk beberapa orang kantor berita Prancis sebagai koresponden Rusia, kemudian mengeklaim bahwa hulu ledak nuklir yang tersebut ditembakkan dari Rusia dapat mencapai Ibu kota Prancis. “Kurang tambahan dua menit,” ujarnya, yang mana dilansir hari terakhir pekan (22/3/2024).
Prioritas Rusia, kata Tolstoy, adalah menegaskan keamanannya, sebuah keperluan yang mana menurutnya didorong oleh negara-negara NATO, diantaranya Prancis, yang digunakan mempertimbangkan untuk menempatkan rudal dalam sekitar perbatasan Rusia.
Ini bukanlah ancaman konflik nuklir pertama yang tersebut dikeluarkan oleh salah satu sekutu Putin, tidak semata-mata sejak awal invasi ke Ukraina, namun bahkan sejak awal 2024.
Pekan lalu, Kepala Negara Rusia sendiri kembali menegaskan bahwa Rusia siap untuk melakukan konfrontasi nuklir jikalau salah satu garis merah pada doktrin nuklir yang mana dianut negara yang dimaksud pada tahun 2010 dilanggar.
Menurut doktrin keamanan negara Rusia, ancaman terhadap keberadaan negara, kedaulatan atau kemerdekaannya dapat membuat reaksi yang menghancurkan dari Kremlin.
Tolstoy mengecam Prancis di wawancaranya semata-mata beberapa hari setelahnya Presiden Prancis Emmanuel Macron menolak sekali lagi untuk mengesampingkan opsi mengirim pasukan darat ke Ukraina, dan juga menambahkan bahwa negaranya sedang mempersiapkan “semua skenario”.
Dia mengungkapkan terhadap Le Parisien: “Mungkin suatu ketika nanti—saya tidak ada menginginkannya, saya tak akan mengambil inisiatif —akan diperlukan operasi di dalam lapangan, apa pun itu, untuk bertarung dengan pasukan Rusia.”
Tolstoy lebih lanjut lanjut berjanji bahwa pasukan Rusia akan membunuh seluruh tentara Prancis yang dikerahkan ke medan pertempuran Ukraina.
Kremlin sudah berulang kali memberi peringatan bahwa pengiriman pasukan NATO untuk berperang melawan pasukan Rusia akan memulai reaksi dari Moskow.
Artikel ini disadur dari Wakil Ketua Parlemen Rusia: Rudal Nuklir Kami Bisa Hantam Paris dalam 2 Menit