DaerahBaliHukum & Kriminal

Disebut Desa Maling, Ratusan Warga Sidatapa Ngerudug Kewantilan Desa Tak Terima Tuntut Jalur Hukum

10
×

Disebut Desa Maling, Ratusan Warga Sidatapa Ngerudug Kewantilan Desa Tak Terima Tuntut Jalur Hukum

Sebarkan artikel ini

Singaraja, faktapers.id – Membias kasus penggerebegan beberapa unit mobil yang dilakukan Kapolres Buleleng beberapa Bersama tim beberapa hari lalu di desa Sidatapa.

Anehnya salah satu oknum warga luar Buleleng bernama Nyoman Artawan yang diduga asal dari Kabupaten Tabanan Bali malah membuat status di acunt Fecebooknya mencemarkan nama baik desa tua Bali Aga yaitu Desa Sidatapa

Atas status dan komen tersebut dalam hitungan hari, warga Sidatapa yang bermain di Fecebook tidak terima atas nama desanya seakan dijelekan dengan kata “warga Desa Sidatapa berprilaku pencuri/maling”. Anehnya oknum dengan cepat melakukan klarifikasi melalui media sosialnya dengan meminta maaf kepada seluruh warga Desa Sidatapa

Kerama Adat dan Dinas Sidatapa akhirnya ngerudug ke wantilan Desa sembari membunyikan kentongan tanda gendrang perang melawan aksi mencemarkan nama Desa tua yang ada di Bali Utara pada Minggu (24/3) pukul 09.00 wita.

Kades Sidatapa Made Sutama di kepada media menyebutkan berawal adanya penggeledahan di desa Sidetapa karena viral di medsos, dan warga merasa terusik dengan adanya komentar di medsos yang mencemarkan nama baik desa dan menyudutkan desa Sidatapa

Adanya hal tersebut warga sepakat usut tuntas dan segera melaporkan hal tersebut ke pihak yang berwajib dalam hal ini pihak kepolisian baik Polres Buleleng maupun Polda Bali. “Menuntut terhadap pencemaran nama baik desa dari masyarakat kami desa Sidetapa. Warga kami tidak mau berdamai dan memohon kepada pihak penegak hukum agar menangkap orang orang yang memfitnah desa Sidetapa,”terang Made Sutama.

Diketahui beberapa netizen menilai prilaku warga Desa Sidatapa bersifat criminal , arogan dan lainya namun fakta sebenarnya sangat berbeda prilaku dahulu dengan kecanggihan moderenisasi sangat jauh berbeda prilaku dahulu dan kini sudah sirna malah banyak wisatawan mancanegara berkunjung ke wilayah Sidatapa dan desa lainya akibat keramah tamahan masyarakat yang notabene daerah berpenghasilan ayaman bambu dan pertanian perkebunan salah satunya penghasil cengkih, duren,manggis.

(tim)