KesahatanJabodetabek

Data Kasus DBD di Jakarta Barat Melonjak, Dinkes: Tertinggi di Cengkareng

7
×

Data Kasus DBD di Jakarta Barat Melonjak, Dinkes: Tertinggi di Cengkareng

Sebarkan artikel ini
dr. Arum Ambarsari, M.Epid, Kepala Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Sudinkes Jakarta Barat, Selasa (21/5/2024).

Jakarta, faktapers.id – Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat melaporkan, terdapat 2.146 kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayahnya sejak Januari hingga 20 Mei 2024.

“Data kasus menunjukkan peningkatan di bulan Maret – April masing-masing 626 dan 796 kasus. Sedang per tanggal 20 Mei ada 381 kasus,” kata dr. Arum Ambarsari, M.Epid, Kepala Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Sudinkes Jakarta Barat, Selasa (21/5/2024).

Menurut Arum, kelembaban udara menjadi faktor meningkatnya kasus DBD di April hingga mencapai 80 persen.

“Kelembaban udara tingkat tersebut berpotensi tinggi untuk meningkatkan kasus DBD,” katanya menambahkan.

Ditambahkian Arum, berdasarkan data kasus per Kecamatan dari Januari hingga 20 Mei, Sudinkes mencatat jumlah kasus DBD terbanyak ada di Cengkareng dan Kebon Jeruk.

Lalu Kalideres dan Kembangan.

Untuk mencegah meluasnya penyakit ini, Sudinkes Jakbar terus melakukan pengendalian dengan cara pemantauan vektor/jentik DBD melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus dengan mengutamakan peran serta masyarakat dan meningkatkan promosi kesehatan tentang DBD kepada masyarakat luas.

3M Plus yang dapat diterapkan untuk mencegah DBD yaitu menguras penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan memanfaatkan kembali barang-barang bekas.

Berikut ini data kasus DBD dari Sudinkes Jakarta Barat Per Kecamatan terhitung dari Januari sampai 20 Mei 2024:

Kecamatan Kebon Jeruk (423 kasus)
Kecamatan Kembangan (327 kasus)
Kecamatan Taman Sari (126 kasus)
Kecamatan Kalideres (393 kasus)
Kecamatan Cengkareng (467 kasus)
Kecamatan Palmerah (151 kasus)
Kecamatan Grogol Petamburan (147 kasus)
Kecamatan Tambora (112 kasus).