Klaten, faktapers.id – Kepala Desa Kalikotes, Kecamatan Kalikotes, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Ponidi bersama Pengurus Sentra Hidroponik Tirta Arum panen sayuran daun hidroponik, pada Senin (3/6/2024).
Koordinator Lapangan Sentra Hidroponik Tirta Arum Kalikotes, Ria mengatakan, dalam kegiatan panen ini dilakukan penanaman ulang supaya ada tumbuhan penerus untuk di panen.
“Pagi ini kegiatan panen sambil meninjau tanaman dan merawat seperti biasanya. Selain itu, memotong busa untuk wahana tanaman bibit yang baru,” katanya.
Lanjut dia, berbagai tanaman sayuran yang dikembangkan mulai dari kangkung, slada, sawi, pakcoy dan lainnya. Sementara permintaan pasar bisa dilayani lewat online.
“Kami punya kelompok dan ordernya lewat share di medsos. Misalnya besok mau panen kita infokan dan dibuat list pesanan, baik lewat story IG, maupun status Whatsapp,” katanya.
Dia menjelaskan, ada toko sayuran moderen berlangganan dan memesan sayuran di tempat ini. Harapan bertanam sayur ini bisa menebar virus untuk ibu-ibu agar mandiri memilih sayuran yang tepat dan sehat.
“Sebagai kaum hawa, kami disini sudah mencukupi omsetnya, karena yang mengelola ini semua emak-emak jadi sudah cukup membantu perekonomian kami dari hasil penjualan dan ini bisa ditiru oleh bapak-bapak,” katanya.
Dia mengatakan, dengan budidaya tanaman sayur hidroponik tanaman terhindar dari hama, pengelolaan mudah dan sayuran yang diproduksi lebih sehat dan segar terhindar dari bahan kimia.
“Kalau tanaman hidroponik yang ditanam itu bagusnya karena terhindar dari hama atau penyakit, tidak menggunakan herbisida atau bahan kimia jadi bisa dikonsumsi secara langsung dan sehat,” jelasnya.
Kepala Desa (Kades) Kalikotes, Ponidi menjelaskan kegiatan di Sentra Hidroponik Tirta Arum ini menjadi bagian dari SDGs yaitu program ketahanan pangan di desa dengan teknik pertanian milenial hidroponik.
“Target kami mengajak generasi muda kaum milenial untuk bisa bertani tanpa kotor bergelut dengan lumpur dan bisa kaya dengan pengelolaan manajemen yang baik untuk hasil yang sangat luar biasa,” ujarnya.
Ia menambahkan program pertanian lewat hidroponik ini akan terus dikembangkan untuk menyiapkan ketahanan pangan masyarakat dengan meningkatkan budidaya sayur-mayur sebagai peningkatan gizi.
“Selain berjualan sayur juga sebagai edukasi ke sekolah dengan kurikulum merdeka belajar outing di lapangan, salah satunya belajar bertani. Banyak sekolah dari luar Klaten yang datang untuk belajar bertanam sayur hidroponik,” tutupnya.
(Madi)