DaerahJawaRagam

Mentan Andi Amran Tinjau Pompanisasi di Karangdowo

5
×

Mentan Andi Amran Tinjau Pompanisasi di Karangdowo

Sebarkan artikel ini
Pendistribusian 300 pompa seperti yang dilalukan di Desa Tumpukan, Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada Selasa (23/4/2024).

Klaten, faktapers.id- Produksi padi nasional sebanyak 34 juta ton, turun menjadi 30 juta ton. Mengatasi permasalahan terjadinya defisit 4 juta ton padi tersebut, pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan), melakukan program pompanisasi.

Percepatan tanam yang sedang digencarkan oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia (Mentan RI) Andi Amran, melalui program pompanisasi ini ditargetkan bisa meningkatkan hasil produksi padi secara nasional.

Salah satu upaya percepatan program yakni dengan pendistribusian 300 pompa seperti yang dilalukan di Desa Tumpukan, Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada Selasa (23/4/2024).

Dalam kesempatan itu, Mentan, Andi Amran menyampaikan tantangan perubahan iklim semakin nyata, pemerintah terus berupaya mengambil langkah proaktif seperti dengan adanya program percepatan di sektor pertanian yaitu pompanisasi.

“Kami memastikan dan cek langsung kompanisasi, karena kondisi saat ini musim el nino bersamaan musim kekeringan. Dua kondisi ini sangat mengkawatirkan sehingga solusi tercepat adalah program pompanisasi,” ungkapnya.

Andi menjelaskan, program kompanisasi bertujuan untuk melakukan panen cepat dengan menaikkan planing indeks pertanaman yang dulunya 1 kali bisa jadi 2 kali dan yang 2 kali menjadi 3 kali.

Menurut dia, potensi diwilayah Jawa Tengah ada 267 ribu hektar, apabila ini dinaikkan IPnya 1 hingga 1,5 artinya bisa mendapatkan luasan panen 500 hektar dikalikan 6 ton sama dengan 3 juta ton.

“Ini artinya produksi beras mendapatkan tambahan 2 juta ton beras, hal ini bisa menutupi import beras sekitar 50 persen, sehingga kami fokus cek satu per satu agar program pompanisasi ini bisa menyelematkan pangan nasional,” tuturnya.

Selain cek pompanisasi, Mentan juga memastikan tambahan pupuk untuk petani dari Presiden RI, Joko Widodo untuk Kabupaten Klaten tersalurkan. Hal ini sebagai wujud perhatian pemerintah menjawab yang dikeluhkan para petani selama ini.

“Tadi Pak Kades dan Ibu Bupati saya tanya katanya sudah tiba. Pupuk tambahan sebanyak 28 trilyun sudah disetujui dan Presiden sangat luar biasa perhatian dipertanian dengan harapan ini sebagai solusi mengatasi kemarau supaya tidak gagal panen,” pungkasnya.

(Madi)