Boyolali, faktapers.id – Banyaknya kerugian materil dan imateril yang disebabkan peristiwa gempa bumi, Mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) program studi Kesehatan Masyarakat memberikan sosialisasi dan edukasi Tanggap Darurat Gempa Bumi di SDN 3 Sidomulyo, Desa Sidomulyo, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Selain sebagai salah satu program Kuliah Kerja Nyata (KKN), kegiatan sosialisasi dan edukasi tersebut merupakan sebagai upaya meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang kesiapsiagaan bencana, serta menunjukkan pentingnya peran serta mahasiswa dalam memberikan kontribusi positif bagi komunitas. Diharapkan para siswa tidak hanya memiliki pengetahuan yang lebih baik tentang keselamatan diri dalam situasi darurat, tetapi juga dapat menyebarluaskan informasi ini kepada masyarakat, keluarga dan teman-teman sehingga mampu meningkatkan kesiapsiagaan bencana secara keseluruhan di lingkungan sekitar.
Di hadapan murid kelas 3 (tiga) dan kelas 4 (empat) SDN 3 Sidomulyo, mahasiswi Undip, Arwitha Yolanda Purba memberikan materi mengenai langkah-langkah yang harus diambil saat terjadi gempa bumi. Selain mencontohkan posisi tubuh yang aman seperti berlindung di bawah meja yang kokoh melindungi kepala dengan bantal atau kedua tangan, Arwitha juga menerangkan bagaimana cara melakukan evakuasi secara teratur.
“Jadi adik-adik, jika terjadi gempa bumi kita bisa melakukan penyelamatan dini seperti berlindung di bawah meja yang kokoh dengan melindungi kepala pakai bantal atau kedua tangan kita,” terang Arwitha, Selasa, (23/7/2024).
Dalam memberikan panduan materi Arwitha juga memberikan langkah-langkah yang juga diberikan dalam bentuk nyanyian sederhana (lagu mitigasi bencana gempa bumi-red) yang mudah dihafal, lengkap dengan gerakan yang sesuai untuk meminimalisir rasa panik saat terjadi bencana.
Kegiatan sosialisasi edukasi ini mendapat respon positif dari Kepala Sekolah SDN 3 Sidomulyo, Suyadi, S.Pd dengan memberikan kesempatan kepada mahasiswa Undip dalam memfasilitasi sekolah yang dipimpinnya untuk dijadikan lokasi pemberian materi sosialisasi edukasi tanggap darurat gempa bumi di wilayahnya.
Dengan adanya sosialisasi dan edukasi tanggap darurat gempa bumi ini diharapkan anak-anak sekolah mulai dari tingkat sekolah dasar mampu mengoptimalkan kegiatan preventif penanggulangan korban bencana sebagai upaya membangun kesiapsiagaan anak terhadap bencana sekaligus menggugah kesadaran seluruh unsur-unsur dalam bidang pendidikan baik individu maupun kolektif di lingkungan sekolah baik itu sebelum, saat, mau pun setelah bencana terjadi.
(her)
