Jakarta, faktapers.id – Sebanyak 30 dari 60 anak yang telah mengikuti program KTK di RS Hermina Daan Mogot melakukan Wisuda Tumbuh Kembang Anak pertama bertema ‘Cerdas, Derita & Mandiri di Aula Gedung 3 RS Hermina Daan Mogot, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, pada Rabu (13/11/2024).
Klinik Tumbuh Kembang adalah fasilitas kesehatan yang memberikan pelayanan dan pendampingan kepada anak-anak dengan kebutuhan khusus.
Setelah menjalani serangkaian terapi dan program rehabilitasi, beberapa pasien menunjukkan kemajuan yang signifikan dan siap untuk melanjutkan kehidupannya di lingkungan yang lebih luas.
Klinik Tumbuh Kembang (KTK) merupakan salah satu program layanan unggulan di Rumah Sakit (RS) Hermina.
Layanan ini hadir untuk memastikan tumbuh kembang anak sesuai dengan usianya.
Program layanan KTK ini sudah ada sejak rumah sakit berdiri pada 1967 dengan nama Rumah Bersalin Djatinegara.
Sejak berdiri pada 2002, RS Hermina Daan Mogot, Kalideres, Jakarta Barat, terus melakukan program layanan KTK ini.
“Wisuda klinik tumbuh kembang anak ini sebagai bukti bahwa anak-anak yang mengalami tumbuh kembang tidak seperti anak normal lainnya itu telah berhasil menyelesaikan program pemantauan atau terapi di klinik KTK,” kata dr. Linerin, MARS, Wakil Direktur Medis mewakili dr. Minar Napitupulu, Direktur RS Hermina Daan Mogot usai acara wisuda kepada media.
Linerin menjelaskan, anak-anak di KTK ini adalah anak-anak yang sejak lahir mengalami gangguan tumbuh kembang dalam hal motorik (kasar dan halus), sensorik, kemampuan untuk berbahasa, serta kemampuan untuk bersosialisasi dengan lingkungan.
Anak-anak rata-rata berusia 0 hingga 7 tahun ini akan mendapatkan sejumlah program terapi tumbuh kembang sesuai umur dari dokter spesialis rehabilitasi medis.
Program yang didapat di KTK ini akan semakin maksimal jika peran serta orang tua di rumah juga terus dilakukan.
“Untuk lamanya terapi berbeda setiap anak. Anak dilatih di RS sekitar setengah jam. Sisanya lebih banyak waktunya di rumah. Peran orang tua itu penting sekali. Kalau orang tuanya rajin melakukan arahan dari terapis anaknya akan cepat menyelesaikan program. Biasanya 0 sampai dua tahun bisa menyelesaikan program tumbuh kembang,” tambahnya.
Terkait biaya program tumbuh kembang di KTK ini, kata Winardi, selain ditanggung seluruhnya oleh BPJS Kesehatan, bisa menggunakan asuransi maupun pembayaran secara pribadi.
Ia juga mengingatkan resiko anak yang tidak segera mungkin mendapatkan program tumbuh kembang akan mendapatkan kesulitan beradaptasi di lingkungannya.
“Resikonya anak dapat dikategorikan sebagai anak yang berkebutuhan khusus atau disabilitas jika tidak segera dilakukan terapi tumbuh kembang,” tegasnya.
Menyelesaikan program tumbuh kembang di KTK, proses pemantauan anak tidak berhenti sampai di situ.
Setelah mendapatkan penilaian dari dokter spesialis rehabilitasi medis, anak bisa melanjutkan pendidikan di sekolah biasa, atau di sekolah luar biasa.
dr. Elvi Ramadhani Harahap, mewakili Sudinkes Jakarta Barat yang ikut menghadiri Wisuda Tumbuh Kembang Anak ini mengungkapkan dukungannya atas program yang dilakukan RS Hermina Daan Mogot.
“Kami dari Sudinkes Jakbar sangat mendukung apa yang dilakukan RS Hermina Daan Mogot ini. RS ini sangat concern kepada tumbuh kembang anak,” kata dia.
Ia berharap kegiatan ini bisa terus dilakukan karena dampaknya bukan hanya dirasakan oleh generasi pertama, tapi generasi-generasi selanjutnya juga ikut merasakannya.
[]