JawaTranportasi

Penghujung 2024, Terminal Teluk Lamong Pecahkan Rekor Baru STS Kapal Curah Kering

10
×

Penghujung 2024, Terminal Teluk Lamong Pecahkan Rekor Baru STS Kapal Curah Kering

Sebarkan artikel ini

Surabaya, faktapers.id – Ditengah kondisi cuaca yang kurang bersahabat untuk melakukan kegiatan Ship to Ship kapal Terminal Teluk Lamong mampu pecahkan rekor baru dengan durasi terbaru 47 menit.

Rekor baru STS kapal curah kering ini tercipta karena semua tim yang terlibat dapat bekerja sama dan koordinasi yang baik serta didukung oleh adanya SOP yang dibuat bersama instansi terkait sebagai panduan dan acuan dalam melakukan kegiatan STS.

“Terminal Teluk Lamong (TTL) pertajam rekor baru ship to ship kapal curah kering dengan durasi hanya 47 menit,” kata David Pandapotan Sirait, Direktur Utama Terminal Teluk Lamong (TTL).

Dijelaskan David, rekor ini tercatat dari jarak waktu antara Lastline MV Nikolas D hingga Firstline MV Darya Ruchi yang sebelumnya memegang rekor tercepat di TTL yaitu 1 jam 6 menit pada Agustus 2024.
Proses ship to ship ini melibatkan kapal MV Nikolas D yang membongkar komoditi soybean meal sebanyak 54.980 MT di TTL kemudian dilanjutkan dengan penyandaran kapal MV Darya Ruchi yang memuat komoditi soybean meal sebanyak 43.998 MT. Kegiatan ini sangat fantastis karena rekor tersebut tercipta justru pada saat kondisi cuaca yang kurang bersahabat akibat musim penghujan dan angin barat.

Kerja sama dan koordinasi yang baik menjadi kunci terciptanya keberhasilan ini.
Semua tim yang terlibat baik tim operasinal PT Terminal Teluk Lamong, tim pelayanan kapal (pandu dan tunda) PT Pelindo Regional 3 dan PT Pelindo Marine Service, serta shipping agent dari kedua kapal.

Peran kapten dan pandu kapal yang berani dan kompeten menjadi kunci utama dalam memastikan kelancaran dan keamanan proses ship to ship meskipun daam kondisi cuaca yang menantang.

Selanjutnya kata David Pandapotan, koordinasi lebih awal telah menjadi kunci utama pencapaian ini. “Sebelum kegiatan kapal yang akan berlayar selesai, tim langsung berkoordinasi untuk kapal yang akan sandar.
Hal ini menjadikan tim pelayanan kapal bisa lebih awal mempersiapkan kapal yang akan masuk, meskipun cuaca kurang mendukung” ujar David.

Optimalisasi proses ship to ship ini sudah menjadi fokus utma sejak awal tahun 2024. Hal ini sesuai dengan arahan Direktur Utama PT Pelindo, Arif Suhartono dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pelindo 2024 yang menekankan pentingnya percepatan ship to ship untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing pelabuhan. TTL secara konsisten telah menjalankan evaluasi bertahap, dengan target awal 2 jam yang berhasil dipangkas menjadi 1 jam hingga akhirnya mencapai durasi dibawah 1 jam.
“Ship to ship yang lebih cepat dapat mengurangi waktu tunggu sandar, meningkatkan utilisasi tambatan, dan pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan kinerja TTL ke depannya” tambah David.

Untuk menjaga konsistensi, TTL bersama pihak-pihak terkait telah menyusun Standard Operating Procedure (SOP) koordinasi persiapan ship to ship sebagai panduan dalam pelaksanaan kegiatan ini dimasa mendatang.
“Pencapaian ini juga menjadi kado istimewa pada ulang tahun ke-11 TTL, sejalan dengan tema unstoppable innovation and growth yang terus kami jadikan panduan untuk berkembang” pungkas David.

(Han)