Jakarta, faktapers.id – Kabar mengejutkan datang dari Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL). Dalam sebuah langkah yang memicu banyak perbincangan, TNI AL dilaporkan menggelontorkan dana sebesar 100 juta rupiah untuk mendukung peran buzzer di media sosial. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk memperkuat penyebaran informasi positif dan menjaga stabilitas informasi di dunia maya.
Sumber yang enggan disebutkan menyebutkan bahwa dana tersebut akan digunakan untuk mendukung buzzer yang berfokus pada penyebaran narasi yang mendukung kebijakan pemerintah, program-program TNI AL, serta isu-isu yang berkaitan dengan pertahanan dan keamanan nasional. Tujuannya adalah untuk melawan hoaks dan informasi negatif yang beredar luas di platform media sosial.
Langkah ini menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat. Beberapa pihak menilai bahwa ini merupakan langkah strategis untuk melawan disinformasi, sementara yang lain khawatir ini dapat membatasi kebebasan berekspresi di dunia maya. Terlepas dari kontroversi tersebut, TNI AL menegaskan bahwa mereka hanya akan menggunakan dana tersebut untuk tujuan yang sah dan tidak akan melibatkan diri dalam upaya manipulasi informasi.
Kepala Penerangan TNI AL, Kolonel Laut (P) Rudi Santoso, dalam keterangannya menyatakan, “Kami ingin memastikan informasi yang beredar tentang TNI AL dan isu-isu pertahanan lainnya lebih akurat dan bisa dipertanggungjawabkan.”
Berita ini kini menjadi perhatian utama warganet, dengan berbagai reaksi bermunculan di media sosial. Sebagian mendukung upaya TNI AL, namun banyak pula yang mempertanyakan apakah ini akan berdampak pada independensi informasi yang berkembang di dunia digital.
[]