Jakarta, faktapers.id – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) kembali melaksanakan mutasi pejabat tinggi dalam rangka penyegaran dan pembinaan karier anggotanya. Mutasi tersebut tertuang dalam lima surat telegram dengan nomor ST/488/III/KEP./2025, ST/489/III/KEP./2025, ST/490/III/KEP./2025, ST/491/III/KEP./2025, ST/492/III/KEP./2025, dan ST/493/III/KEP./2025, yang ditandatangani pada tanggal 12 Maret 2025 oleh Mabes Polri.
Salah satu perubahan yang cukup mencolok dalam mutasi tersebut adalah pergantian posisi Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya. Kombes Pol Latif Usman, yang sebelumnya menjabat sebagai Dirlantas Polda Metro Jaya, kini dipromosikan menjadi Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Jawa Tengah. Posisi yang ditinggalkan oleh Latif kini diisi oleh Kombes Pol Komarudin, yang sebelumnya menjabat sebagai Dirlantas Polda Jawa Timur.
Kombes Pol Komarudin, yang kini menjabat sebagai Dirlantas Polda Metro Jaya, bukanlah wajah baru di Jakarta. Sebelum bertugas di Polda Jawa Timur, Komarudin pernah menjabat sebagai Kapolres Jakarta Pusat, posisi yang memberinya pengalaman berharga dalam menangani dinamika kota metropolitan seperti Jakarta. Dengan latar belakang tersebut, banyak yang berharap bahwa Kombes Komarudin akan membawa berbagai inovasi dan perbaikan dalam bidang lalu lintas di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
Dalam penjelasannya, Irjen Pol Sandi Nugroho, Kadiv Humas Polri, menekankan bahwa mutasi ini adalah hal yang wajar dalam dinamika organisasi Polri. “Mutasi ini tidak hanya sebagai penyegaran, tetapi juga sebagai bagian dari pembinaan karier yang bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme anggota Polri dalam menjalankan tugas mereka,” ujar Sandi Nugroho, Kamis (13/3).
Dengan pergantian posisi tersebut, Polri berharap dapat memperkuat sistem manajemen dan operasional di Polda Metro Jaya, khususnya dalam mengatur lalu lintas dan menciptakan kondisi yang lebih aman dan tertib bagi masyarakat di Ibukota. Selain itu, rotasi ini juga diyakini akan memberikan tantangan baru bagi Kombes Komarudin dalam menghadapi situasi dan perkembangan di Jakarta, yang memiliki tingkat mobilitas dan kepadatan lalu lintas yang tinggi.
Mutasi pejabat ini juga mencakup sejumlah jabatan lainnya yang tersebar di berbagai daerah, sebagai bagian dari upaya Polri untuk menjaga dinamika organisasi dan memastikan kualitas pelayanan yang optimal kepada masyarakat.
[]