Ekonomi BisnisJabodetabekTranportasi

Pemda DKI Support Pelindo Integrasikan Toll Cibitung – Cilincing dan Cikampek Atasi Kemacetan

19
×

Pemda DKI Support Pelindo Integrasikan Toll Cibitung – Cilincing dan Cikampek Atasi Kemacetan

Sebarkan artikel ini
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung saat berkunjung ke kantor Pelindo pada Jumat, 16/5/2025 di Pelabuhan Tanjung Priuk.

Jakarta, faktapers.id – Pemeritah Provinsi DKI Jakarta mendukung sepenuhnya Pelindo untuk mengatasi macet parah agar tidak kembali berulang di masa yang akan datang. Hal ini dilakukan karena akan memberikan dampak positif bagi kelancaran lalu lintas jalan arteri di wilayah Jakarta Utara.

Demikian dikatakan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung saat berkunjung ke kantor Pelindo pada Jumat, 16/5/2025 di Pelabuhan Tanjung Priuk.

Dikatakan Pramono, perlu dilakukan langkah preventif untuk mengantisipasi dan mengatasi kemungkinan terjadinya kemacetan sedini mungkin yang disebabkan aktivitas bongkar muat. ” Kami minta kerja samanya dengan Pelindo agar kemacetan parah di bulan April tidak terjadi lagi,” kata Pramono.

Untuk itu salah satu langkah yang akan di lakukan adalah mengintegrasikan jalan Toll Cibitung – Cilincing dan Cikampek agar Truck tidak lagi langsung memasuki jalan arteri. ” Hal ini adalah salah satu pemicu timbulnya kemacetan di wilayah Priuk selama ini. Jika truk tidak lagi langsung memasuki jalan arteri, akan berdampak positif mengatasi macet,” ungkap Pramono.
Untuk itu Pemfa DKI siap mendukung integrasi Jalan Toll Cibitung – Cilincing dengan pengintegrasian tersebut maka tariff toll akan turun.

Toll Cibitung -Cilincing yang dikelola Pelindo ini dengan ruas jalan sepanjang 34,76 km sangat strategis dan penting. Namun masih kurang diminati para pengemudi karena mereka menilai tarifnya masih terlalu mahal.

Arif Suhartono, Direktur Utama PT Pelindo, pada kesempatan yang sama mengatakan, integrasi ini sangat penting karena 60 persen cargo yang masuk ke priuk berasal dari timur. “Jika integrasi jalan toll Cibitung – Cilincing dan Cikampek dilakukan tarifnya akan turun sehingga akan lebih efisien,” kata Arif.

Timbulnya kemacetan April lalu, Arif Suhartono mengakui adanya kelemahan perencanaan operasional di salah satu terminal di Priuk. ” Ada kecerobohan dalam perencanaan operasi yang menjadi penyebab kemacetan yang timbul di bulan April. Namun dengan kejadian ini kita mendapatkan pelajaran berharga bagi Pelindo,” ungkap Arif Suhartono.

Dijelaskan Arif, bahwa saat ini pihak Pelindo sedang mengembangkan sitem Traffic Controll berbasis perencanaan mingguan. Dengan sistem ini setiap terminal wajib melaporkan kegiatannya untuk mendeteksi potensi kemacetan yang mungkin timbul.

Kemudian, Pelindo akan mengimplementasikan Terminal Booking System (TBS) agar kedatangan truk dapat lebih terjadwal dan tidak menumpuk pada jam tertentu.

Perlu Tagar baru

Mungkin perlu dilakukan pengawasan yang lebih ketat di dalam pelabuhan agar truk yg belum saatnya masuk untuk mengambil barang untuk tidak masuk pelabuhan terlalu cepat agar truk tidak menumpuk di dalam pelabuhan. Perlu di ingatkan kembali kepada para supir truk misalnya dengan tagar baru bahwa “Pelabuhan Bukan Tempat Untuk Mencari Muatan”.

(Han)