Melawi, faktapers.id – Akibat tingginya curah hujan beberapa waktu terakhir, sejumlah titik jalan poros provinsi yang menghubungkan Kota Baru menuju Sayan di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat mengalami kerusakan parah. Kondisi ini menjadi sorotan masyarakat, baik di media sosial maupun dalam percakapan sehari-hari warga.
Menanggapi situasi tersebut, Camat Tanah Pinoh Budiman, S.Sos., M.AP., dan Camat Sayan H. Heri tidak tinggal diam. Sebagai perpanjangan tangan pemerintah daerah, keduanya mengambil inisiatif untuk melakukan perbaikan jalan secara darurat melalui gotong royong bersama sejumlah perusahaan, pengusaha, dan masyarakat setempat.
Budiman menyatakan bahwa kondisi jalan ini harus segera ditanggapi secara serius karena merupakan urat nadi perekonomian masyarakat. “Keadaan ini perlu menjadi perhatian khusus melalui tanggap darurat,” ujarnya.
Sebagai bentuk keseriusan, kedua camat juga telah mengirimkan surat resmi kepada Bupati Melawi dan Ketua DPRD Melawi guna melaporkan pelaksanaan perbaikan jalan poros provinsi tersebut. Kegiatan perbaikan berlangsung pada Jumat, 23 Mei 2025, mulai pukul 07.00 hingga 17.00 WIB.
Adapun peralatan dan material yang digunakan antara lain:
1 unit dump truck dari PT Mukti Plantation
1 unit dump truck dari PT Palma
2 unit dump truck dari PSKB Kota Baru
Material berupa batu 10/15 dari Quari Kenaya sebanyak 1 ret dan sertu dari Quari milik Saudara Kaol sebanyak 3 ret.
Personel yang terlibat dalam kegiatan ini berasal dari berbagai pihak, yakni:
PT Mukti Plantation: 5 orang
Kecamatan Tanah Pinoh: 5 orang
PT Palma: 1 orang
PSKB Kota Baru: 6 orang
Selain itu, bantuan konsumsi seperti 25 bungkus nasi, air minum, dan logistik lainnya diperoleh dari sumbangan suka rela para pengguna jalan serta pengusaha yang peduli.
Pada hari tersebut, dilakukan penimbunan jalan rusak parah di dekat kawasan perkebunan sawit milik H. Ungal. Batu 10/15 digunakan di bagian bawah jalan dan sertu untuk bagian atas. Kegiatan ini direncanakan berlanjut pada Senin, 26 Mei 2025, dengan sasaran dua titik tambahan di jalur Kota Baru–Sayan.
Budiman mengakui bahwa kendala utama dalam pelaksanaan perbaikan adalah keterbatasan material sertu dan cuaca yang tidak menentu. “Material sertu agak sulit didapat dan cuaca hujan cukup menyulitkan,” jelasnya.
Upaya ini mendapat apresiasi luas dari masyarakat sebagai bentuk nyata kepedulian pemerintah kecamatan terhadap infrastruktur dan mobilitas warga.
[skn]