Klaten, faktapers.id – Pondok Pesantren Tahfizul Qur’an (PPTQ) Ibnu Abbas Klaten kembali mencetak generasi Qur’ani dalam gelaran Haflah Takharruj wa Takrim ke-16 tahun ajaran 2024-2025.
Acara yang digelar di Gedung Wangsa Manggala, Ceper, Klaten, Kamis (14/6/2025) ini sekaligus menjadi momen tasyakuran Ibnu Abbas yang konsisten dalam membina kader dakwah dan hafiz Al-Qur’an.
Dalam kesempatan itu, sebanyak 458 santri dan mahasantri resmi mengikuti prosesi wisuda dengan peserta yang terdiri dari 243 santri tingkat SMP, 204 tingkat SMA, dan 17 mahasantri Ma’had Aly.
Mereka merupakan para santri terpilih yang telah menyelesaikan target hafalan serta mencapai capaian akademik dan akhlak yang ditetapkan pesantren.
Sekretaris PPTQ Ibnu Abbas Klaten, Dr. Umarulfaruq Abubakar menjelaskan bahwa acara ini tidak hanya menjadi simbol kelulusan, tetapi juga bentuk apresiasi dan penyemangat bagi santri lainnya.
“Tujuannya untuk memberikan motivasi kepada santri yang belum diwisuda agar terus berjuang menyelesaikan target yang telah ditetapkan pesantren,” ujarnya.
PPTQ Ibnu Abbas menetapkan sejumlah standar kelulusan, untuk santri SMP ditargetkan menghafal minimal 6 juz, SMA 15 juz, dan Ma’had Aly 30 juz. Selain itu, standar akademik dan akhlak juga menjadi indikator utama kelulusan.
“Santri tidak hanya dituntut cakap secara akademik sesuai kurikulum nasional, tetapi juga memiliki akhlak yang mulia dan ketaatan penuh pada tata tertib pondok,” tambah Umarulfaruq.
Tidak hanya fokus di lingkungan internal pondok, para santri Ibnu Abbas juga aktif dalam kegiatan sosial dakwah di berbagai daerah, seperti di Majasem Sukoharjo, Boyolali, dan Imogiri.
“Mereka terlibat langsung dalam pengelolaan TPA, pengajian masyarakat, serta program pembinaan keluarga. Santri kita adalah kader dakwah. Mereka harus membawa manfaat dan kemaslahatan di tengah masyarakat,” tegasnya.
Dengan pengalaman 16 tahun dalam mencetak kader Qur’ani, PPTQ Ibnu Abbas Klaten kini telah menjelma menjadi salah satu pusat pendidikan Islam yang diperhitungkan, baik di tingkat lokal maupun nasional.
Haflah Takharruj tahun ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan berbasis tahfiz, akhlak, dan ilmu keislaman mampu melahirkan generasi muda yang siap melanjutkan estafet perjuangan dakwah.
(Madi)