Medan, faktapers.id – Suasana tegang menyelimuti kawasan Tanjung Mulia, Medan, pada Kamis (17/7/2025) pagi, saat upaya eksekusi sejumlah bangunan di wilayah tersebut berujung ricuh. Ribuan warga memblokade Jalan Krakatau, menyebabkan kemacetan parah dan bentrokan dengan aparat keamanan.
Kericuhan dipicu oleh penolakan keras warga terhadap rencana eksekusi yang akan dilakukan. Sejak pagi, massa telah berkumpul dan menutup akses jalan utama, menyuarakan penolakan mereka. Aparat gabungan dari kepolisian dan petugas pengadilan berupaya membubarkan kerumunan, namun dihadang perlawanan sengit dari warga yang merasa hak-hak mereka terancam.
Situasi memanas ketika beberapa alat berat mulai didatangkan ke lokasi, memicu emosi warga yang semakin tersulut. Lemparan batu dan benda lainnya sempat terjadi, dibalas dengan upaya penghalauan oleh aparat. Beberapa warga dilaporkan mengalami luka ringan dan sejumlah orang diamankan dalam insiden tersebut.
Eksekusi ini diketahui merupakan bagian dari sengketa lahan yang telah berlangsung lama. Pihak berwenang berdalih eksekusi dilakukan berdasarkan putusan pengadilan yang telah inkrah. Namun, warga bersikukuh bahwa mereka memiliki hak atas lahan dan bangunan yang akan dieksekusi, serta menuntut adanya penyelesaian yang lebih adil dan manusiawi.
Hingga berita ini diturunkan, ketegangan masih terasa di lokasi.
Negosiasi antara perwakilan warga dan aparat keamanan masih terus berlangsung untuk mencari solusi agar situasi tidak semakin memburuk dan eksekusi dapat berjalan tanpa menimbulkan korban lebih lanjut.
Kejadian ini menjadi sorotan serius terkait penanganan sengketa lahan dan dampaknya terhadap masyarakat.
[]