Tangerang, faktapers.id— Gubernur Banten Andra Soni menunjukkan langkah nyata dalam mengatasi persoalan banjir yang kerap melanda wilayah Tangerang Raya dengan menyusuri aliran Sungai Kali Angke, Rabu pagi. Aksi tersebut dilakukan bersama dua kepala daerah strategis, yakni Wali Kota Tangerang Sachrudin dan Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie.
Kegiatan ini dimulai dari kawasan Fortune, Tangerang Selatan, dan berakhir di Bendungan Polor, Kota Tangerang. Di sepanjang jalur sungai, rombongan kepala daerah tersebut menelusuri sejumlah titik kritis yang selama ini menjadi langganan banjir saat musim hujan.
Andra Soni menegaskan bahwa inspeksi langsung ini bukan sekadar simbolik, melainkan bagian dari langkah konkret untuk mengidentifikasi titik-titik rawan luapan air yang selama ini menyebabkan kerugian dan ketidaknyamanan bagi masyarakat.
“Kami tidak ingin lagi sekadar rapat di ruang dingin. Hari ini, kami turun langsung melihat kondisi riil sungai. Ini bentuk keseriusan Pemprov Banten dalam mencari solusi permanen terhadap banjir yang rutin terjadi tiap tahun,” ujar Andra Soni saat memberi keterangan di Bendungan Polor.
Kawasan Tangerang Selatan dan Kota Tangerang memang berbagi sistem aliran air yang kompleks, di mana penanganan satu wilayah tidak akan efektif jika tidak dilakukan secara menyeluruh. Oleh karena itu, kegiatan susur sungai ini juga dimaknai sebagai bentuk penguatan koordinasi lintas batas administratif.
Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie menyambut baik inisiatif tersebut dan menyatakan komitmennya untuk menyelaraskan program pengendalian banjir di wilayahnya dengan kebijakan provinsi dan kota tetangga.
“Kami tidak bisa kerja sendiri. Ini saatnya mengintegrasikan semua program normalisasi sungai, pembuatan polder, dan penataan pemukiman bantaran,” ungkap Benyamin.
Dari hasil peninjauan, ditemukan sejumlah titik kritis seperti penyempitan alur sungai, endapan lumpur yang cukup tebal, serta permukiman liar di bantaran yang mempersempit jalur air.
Wali Kota Tangerang Sachrudin mengatakan bahwa Pemkot akan segera melakukan pemetaan teknis terhadap temuan lapangan hari ini, termasuk penguatan tanggul dan pengerukan sedimentasi.
“Kami akan tindak lanjuti dengan langkah cepat dan terukur. Tidak menutup kemungkinan relokasi bagi warga yang tinggal terlalu dekat dengan aliran sungai,” tegas Sachrudin.
Gubernur Andra Soni juga menggarisbawahi pentingnya pendekatan hulu-hilir dalam penanganan banjir. Ia menyebut bahwa pembangunan infrastruktur seperti embung dan sistem peringatan dini juga tengah disiapkan oleh Pemerintah Provinsi Banten, seiring upaya revitalisasi daerah tangkapan air.
“Kalau kita hanya menunggu hujan turun untuk bergerak, kita akan selalu kalah. Perlu perencanaan komprehensif dan kerja nyata,” tandas Andra.
Langkah blusukan ini disambut positif oleh warga sekitar yang mengaku sering terdampak banjir akibat luapan Kali Angke. Harapan masyarakat kini tertuju pada implementasi cepat dari hasil inspeksi yang dilakukan para pemimpin wilayah hari ini.
(ibeng)