Nasional

Presiden dan Wakil Presiden Hadiri Hari Lahir Ke-27 PKB, Soroti Keadilan Ekonomi dan Pasal 33 UUD 1945

109
×

Presiden dan Wakil Presiden Hadiri Hari Lahir Ke-27 PKB, Soroti Keadilan Ekonomi dan Pasal 33 UUD 1945

Sebarkan artikel ini

Jakarta, faktapers.id – Presiden RI, Jenderal TNI (Purn.) H. Prabowo Subianto, dan Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, menghadiri acara peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-27 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC), Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Rabu malam (23/7/2025).

Kehadiran keduanya menjadi sorotan utama dalam acara yang berlangsung khidmat namun penuh semangat tersebut dilakukan pengamanan ketat dilakukan sejak pukul 16.00 WIB untuk memastikan kelancaran dan keamanan kegiatan VVIP/VIP ini.

Pasukan pengamanan yang dipimpin oleh Mayjen TNI Deddy Suryadi (Pangdam Jaya) dan Irjen Pol Karyoto (Kapolda Metro Jaya) telah bersiaga penuh, memastikan seluruh rangkaian acara berjalan aman dan kondusif. Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tiba di JCC pada pukul 18.51 WIB, disusul oleh Presiden Prabowo Subianto pada pukul 19.16 WIB.

Acara Harlah ke-27 PKB ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting nasional dan pimpinan partai politik, menunjukkan soliditas dan dukungan lintas partai. Selain Presiden dan Wakil Presiden, tampak hadir K.H. Ma’ruf Amin (Mantan Wakil Presiden RI ke-13 dan Ketua Dewan Syuro PKB), H.A. Muhaimin Iskandar (Ketua Umum DPP PKB), serta jajaran pengurus PKB lainnya seperti H. Saifullah Ma’shum, Ais Shafiyah Asfar, Daniel Johan, Fathan Subchi, dan Ratna Juwita Sari.

Pimpinan partai politik lain yang turut memeriahkan acara antara lain Bahlil Lahadalia (Golkar), Surya Paloh (NasDem), Ahmad Syaikhu (PKS), Agus Harimurti Yudhoyono (Demokrat), Zulkifli Hasan (PAN), Muhammad Mardiono (PPP), Angela Herliani Tanoesoedibjo (Perindo), Oesman Sapta Odang (Hanura), Yusril Ihza Mahendra (PBB), dan Kaesang Pangarep (PSI). Tak ketinggalan, Puan Maharani (Ketua DPR RI) dan sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih juga terlihat hadir.

Rangkaian acara diawali dengan prosesi registrasi dan masuknya peserta, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars PKB. Pembacaan Ayat Suci Alquran dan doa membuka kegiatan secara resmi pada pukul 19.30 WIB.

K.H. Ma’ruf Amin, dalam sambutannya sebagai Ketua Dewan Syuro PKB, menekankan bahwa politik kaum kiai adalah politik yang berlandaskan nilai-nilai ilahi, berorientasi pada perbaikan dan pembangunan kemaslahatan masyarakat. Beliau secara khusus menyoroti pentingnya Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan penggunaan kekayaan alam Indonesia untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. “Jangan biarkan tambang-tambang itu hanya menjadi rebutan segelintir elite, apalagi mengalir ke luar negeri tanpa manfaat untuk rakyat. Gunakan kekayaan bumi untuk kesejahteraan seluruh anak bangsa,” tegas Kiai Ma’ruf Amin. Beliau juga menegaskan komitmen PKB untuk berkolaborasi dan bersinergi dengan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, yang dinilainya sebagai patriot sejati.

Selanjutnya, H.A. Muhaimin Iskandar (Gus Imin), Ketua Umum DPP PKB, menyampaikan rasa syukur atas usia 27 tahun PKB dan mengapresiasi kehadiran seluruh tamu undangan. Gus Imin menekankan komitmen PKB untuk menjadi bagian integral dalam pembangunan bangsa, siap menghadapi tantangan ekonomi, politik, dan sosial yang semakin kompleks. Ia juga mendukung penuh program-program percepatan pembangunan Presiden Prabowo, termasuk program makan bergizi gratis, yang dianggap sangat tepat untuk generasi muda Indonesia.

Puncak acara ditandai dengan sambutan dari Presiden H. Prabowo Subianto. Dalam pidatonya yang penuh semangat, Presiden Prabowo mengungkapkan rasa hormat dan kebahagiaannya berada di tengah keluarga besar PKB dan Nahdlatul Ulama. Ia mengenang kedekatannya dengan mendiang Gus Dur dan nilai-nilai Islam yang moderat dan merangkul semua kalangan.

Presiden Prabowo secara tegas menggarisbawahi pentingnya Pasal 33 UUD 1945. “Pasal ini seakan-akan telah dilupakan. Padahal, di sinilah letak roh ekonomi kerakyatan kita,” ujarnya. Ia mengkritik praktik “serakah-nomik” di mana cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai segelintir orang, menyebabkan kesulitan bagi rakyat.

Presiden Prabowo mencontohkan kelangkaan minyak goreng meskipun Indonesia adalah produsen kelapa sawit terbesar, dan praktik pengoplosan atau penyelewengan subsidi beras dan pupuk yang merugikan negara triliunan rupiah.
“Saya telah instruksikan Polri dan Jaksa Agung untuk menyita aset dan memproses pelaku yang mempermainkan sektor-sektor vital negara. Ini bukan neoliberalisme. Ini bukan pasar bebas. Ini serakah-nomik – ekonomi yang dijalankan oleh keserakahan,” tegas Presiden.

Presiden menekankan bahwa Pasal 33 UUD 1945 adalah perintah konstitusi dan harga mati, memastikan kekayaan alam digunakan untuk kemakmuran rakyat, bukan elite rakus.

Harlah ke-27 PKB juga dimeriahkan dengan penampilan lagu “Kharisma Indonesia” dan “Melati di Tapal Batas,” serta hiburan dari grup musik Guyon Waton dan penyanyi Difarina Indra di sesi penutup.

[]