Melawi, faktapers.id – Perhelatan akbar Pekan Gawai Dayak (PGD) ke-17 di Kabupaten Melawi resmi berakhir. Setelah berlangsung dengan aman, tertib, dan kondusif, acara penutupan pada Sabtu malam (2/8/2025) di Stadion Raden Temenggung Setia Pahlawan Nanga Pinoh dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Kabupaten Melawi, Hendegi Januardi Usfa Yursa.
Penutupan acara ditandai dengan momen simbolis pemukulan gong sebanyak 18 kali. Angka tersebut memiliki makna mendalam bagi masyarakat setempat. Momen sakral ini disaksikan oleh sejumlah pejabat daerah, termasuk Kapolres Melawi AKBP Harris Batara Simbolon, Sekda Melawi Drs. Paulus, Lo Dandim 1205 Stg, serta Ketua DAD Drs. Kluisen.
Apresiasi untuk Panitia dan Masyarakat
Dalam pidato penutupannya, Hendegi Januardi menyampaikan apresiasi tinggi atas kerja keras seluruh panitia dan partisipasi aktif masyarakat Dayak. Ia menegaskan bahwa Pekan Gawai Dayak memiliki makna yang jauh lebih dalam daripada sekadar perayaan.
“Pekan Gawai Dayak bukan hanya pesta budaya, tetapi juga menjadi wadah untuk memperkuat jati diri masyarakat adat dan menjaga keharmonisan di Kabupaten Melawi,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya melestarikan budaya dan adat istiadat leluhur. Menurutnya, budaya adalah warisan luhur yang tak ternilai dan harus dijaga agar tidak tergerus oleh modernisasi. “Saya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus menjaga dan melestarikan budaya Dayak sebagai identitas dan warisan luhur kita,” lanjut Hendegi.
Pada kesempatan tersebut, Hendegi juga secara pribadi memberikan dukungan finansial dengan menanggung setengah dari kekurangan anggaran panitia pelaksana.
“Saya menutup setengahnya dari kekurangan anggaran panitia. Ini bukan karena saya merasa memiliki kelebihan, tetapi ini semua adalah bentuk kerja sama, sebagaimana pribahasa mengatakan, ‘berat sama dipikul, ringan sama dijinjing’,” tuturnya, menekankan semangat kebersamaan dan gotong royong yang menjadi inti dari perayaan ini.
Dukungan ini disambut baik sebagai wujud nyata kepedulian terhadap kelestarian budaya Dayak dan keberlanjutan acara tahunan yang sangat dinantikan oleh masyarakat Melawi.
(Skn)