Klaten, faktapers.id – SMK Negeri 1 Juwiring kembali menegaskan perannya sebagai institusi pendidikan berbasis karakter lewat peringatan Dies Natalis ke-49. Mengusung tema “Menghidupkan Budaya, Menumbuhkan Karakter”, perayaan ini bukan sekadar momen selebrasi, tetapi juga menjadi ruang refleksi sekaligus transformasi, menjembatani nilai-nilai budaya dengan semangat generasi muda.
Kepala SMKN 2 Juwiring, Sriyanta memberikan pandangan yang menggugah tentang pentingnya pelestarian budaya sebagai bagian dari pendidikan karakter. Ia menyoroti hilangnya generasi dalam pemahaman budaya Jawa dan menekankan perlunya ruang tumbuh bagi anak-anak untuk mengenal, mencintai, dan melestarikan warisan leluhur.
“Kita ini sudah kehilangan satu, dua, bahkan tiga generasi dalam hal budaya Jawa. Anak-anak sekarang susah membedakan ‘do’ dan ‘ndho’. Tapi saya melihat ini sebagai tantangan. Mereka sebenarnya punya potensi luar biasa, tinggal bagaimana kita memberi ruang untuk mereka tumbuh,” ujarnya, Kamis (28/8/2025).
Budaya Jadi Media Pendidikan Karakter
Rangkaian kegiatan Dies Natalis dibuka dengan pertunjukan dari siswa kelas X yang menampilkan kisah-kisah rakyat seperti Roro Jonggrang, lagu dolanan, hingga permainan tradisional. Atmosfer penuh semangat terlihat jelas saat para siswa menampilkan karya mereka dengan percaya diri dan bangga terhadap akar budayanya.
Siswa kelas XI dan XII turut serta dalam berbagai lomba dan pertunjukan seni, termasuk ketoprak, yang menjadi salah satu penampilan paling memukau. Pementasan ini tidak hanya menampilkan hiburan, tetapi juga menyampaikan pesan moral, membangun kerja tim, serta melatih disiplin dan tanggung jawab.
“Proses itulah yang luar biasa. Di situ terbentuk karakter, kedisiplinan, tanggung jawab, dan kerjasama. Bahkan hal kecil seperti kesadaran mengatur jadwal latihan sendiri pun bisa menjadi pembelajaran penting bagi anak-anak,” tambah Sriyanta.
Sinergi Sekolah, Orang Tua, dan Masyarakat
Kesuksesan kegiatan ini tidak lepas dari dukungan para guru, wali kelas, dan orang tua. Bahkan hal sederhana seperti menyediakan konsumsi mie ayam favorit siswa misalnya menjadi bentuk nyata dari perhatian dan dorongan moral yang memperkuat semangat anak-anak.
Menariknya, peringatan Dies Natalis ini tidak berhenti pada pertunjukan seni semata. Masih ada rangkaian kegiatan lanjutan, seperti bakti sosial, yang menunjukkan kepedulian siswa terhadap lingkungan sekitar. Meski baru dua bulan menjabat sebagai kepala SMKN 2 Juwiring, Sriyanta menunjukkan komitmen kuat untuk mendorong inovasi pendidikan yang berdampak.
“Saya hanya setetes air kecil, tapi saya yakin, jika diberi ruang, anak-anak ini akan jadi sungai besar yang membawa perubahan,” tuturnya penuh harap.
Tradisi yang Mengakar, Karakter yang Berkibar
Dies Natalis ke-49 SMKN 1 Juwiring bukan sekadar perayaan, melainkan gerakan budaya dan pendidikan karakter. Di tangan para generasi muda, budaya bukan hanya warisan masa lalu, tetapi jembatan emas menuju masa depan yang lebih bernilai dan berkarakter.
(Reporter : Ani Sumadi)