NasionalPolitik

Perebutan Kursi Ketua Umum Golkar Memanas: Tutut Soeharto Didukung Banyak Pihak untuk Gantikan Bahlil Lahadalia

107
×

Perebutan Kursi Ketua Umum Golkar Memanas: Tutut Soeharto Didukung Banyak Pihak untuk Gantikan Bahlil Lahadalia

Sebarkan artikel ini

Jakarta, faktapers.id – Wacana pergantian Ketua Umum Partai Golkar semakin menguat. Nama Hardiyanti Rukmana, atau yang akrab disapa Tutut Soeharto, kini menjadi kandidat kuat untuk memimpin partai berlambang beringin itu, menggantikan Bahlil Lahadalia. Dukungan terhadap putri sulung mantan Presiden Soeharto ini datang dari berbagai kalangan, mulai dari pengamat politik hingga kader internal dan masyarakat.

Dukungan dari Istana dan Keluarga Cendana

​Menurut Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, Tutut memiliki peluang besar karena kemungkinan besar akan mendapat restu dari istana. “Mbak Tutut punya nama besar dan power,” ujar Jerry, yang juga menyoroti dukungan dari adiknya, Titiek Soeharto, yang memiliki hubungan dekat dengan Presiden Prabowo Subianto. “Saya pikir ia akan didukung oleh presiden,” tambahnya.

​Jerry juga menilai Tutut memiliki rekam jejak yang mumpuni. Ia pernah menjabat sebagai Anggota MPR Fraksi Golkar, Ketua Koordinator Bidang Pemberdayaan Wanita DPP Partai Golkar, bahkan pernah menjadi Menteri Sosial di era Orde Baru. Pengalaman ini dinilai Jerry sebagai modal penting bagi Golkar yang membutuhkan sosok pemimpin yang kuat atau strong leadership.

​Gelombang dukungan juga terlihat dari akar rumput dan media sosial. Unggahan sebuah media di Instagram yang menyinggung potensi Tutut sebagai Ketua Umum Golkar langsung dibanjiri komentar positif dari warganet.

​Seorang kader Golkar, M. Rafik Datuk Rajo Kuaso, juga menyambut baik wacana ini. Ia berpendapat bahwa figur Tutut memiliki posisi strategis untuk menyatukan berbagai faksi dalam partai. “Ibu Tutut mampu menjembatani generasi lama dan generasi baru,” kata Rafik. Ia percaya bahwa pengalaman, ketokohan, dan jaringan sosial-politik yang dimiliki Tutut bisa memperkuat kembali Partai Golkar.

[]