Klaten, faktapers.id – Wajah-wajah penuh haru dan syukur tampak mewarnai balai Desa Beteng, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, saat menerima penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD). Sebanyak 32 warga yang tergolong rentan dan membutuhkan, resmi menerima bantuan tunai dari pemerintah desa sebagai bagian dari program pengentasan kemiskinan. Penyaluran dilakukan di Aula Balai Desa setempat, Kamis (18/9/2025).
Bantuan sebesar Rp300.000 per orang ini disalurkan langsung oleh Pemerintah Desa Beteng dan menyasar kelompok masyarakat yang masuk kategori kurang mampu, termasuk janda lanjut usia tanpa keluarga yang mengurus, penyandang penyakit kronis, serta warga yang terdampak tekanan ekonomi berkepanjangan.
Kepala Desa Beteng, Suprapto, dalam keterangannya menjelaskan bahwa penerima bantuan telah melalui proses verifikasi sesuai arahan dari Kementerian Sosial dan Dinas Sosial. “Awalnya dulu sempat semua warga mendapatkan bantuan, namun seiring berjalannya waktu, jumlah penerima mulai difokuskan. Sekarang tinggal 32 orang yang benar-benar memenuhi kriteria. Kami prioritaskan warga yang tidak memiliki penghasilan tetap, sakit menahun, atau hidup sebatang kara,” ujarnya.
Menurut Suprapto, kebijakan ini diambil agar bantuan yang diberikan bisa tepat sasaran dan benar-benar dirasakan manfaatnya. “Bantuan ini memang jumlahnya tidak besar, tapi kami berharap bisa memberikan sedikit nafas bagi warga yang sedang kesusahan. Dan yang lebih penting lagi, kami ingin warga bisa mulai bangkit dan mandiri. Karena ke depan, bantuan seperti ini bisa saja dihentikan secara bertahap. Maka harus ada kesiapan dari masyarakat juga,” lanjutnya.
Salah satu penerima manfaat, Marni (70 tahun), warga Dukuh Mojo Duwur, tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya. Dalam kondisi fisik yang sudah melemah dan beban ekonomi yang semakin berat, bantuan ini datang sebagai berkah yang sangat ia syukuri.
“Alhamdulillah, saya senang sekali dapat bantuan ini. Bisa buat beli beras, lauk, kebutuhan sehari-hari. Sekarang ini susah sekali, panen ketela juga gagal, hasilnya sedikit, harganya murah. Satu kilo cuma laku dua ribu. Jadi bantuan ini benar-benar menolong,” tutur Marni dengan suara lirih dan mata yang berkaca-kaca.
Kondisi ekonomi masyarakat Desa Beteng, terutama petani dan buruh harian, memang cukup terdampak dalam beberapa bulan terakhir. Kegagalan panen, harga hasil pertanian yang merosot, serta minimnya lapangan kerja menjadi tantangan tersendiri bagi warga. Di tengah situasi seperti itu, BLT-DD menjadi penyambung harapan.
Program BLT-DD sendiri merupakan bagian dari kebijakan nasional dalam rangka pemulihan ekonomi dan penguatan jaring pengaman sosial di tingkat desa. Dana tersebut bersumber dari Dana Desa (DD) yang dialokasikan setiap tahun, dan penggunaannya diarahkan untuk pemberdayaan masyarakat serta bantuan langsung kepada warga miskin.
Penyaluran BLT-DD di Desa Beteng berlangsung secara tertib dan transparan, disaksikan oleh perangkat desa, BPD, serta perwakilan dari masyarakat. Setiap penerima manfaat juga menandatangani bukti penerimaan sebagai bentuk pertanggungjawaban.
Pemerintah desa juga berkomitmen untuk terus memantau kondisi para penerima bantuan, serta merancang program pemberdayaan lanjutan agar warga tidak bergantung sepenuhnya pada bantuan, tetapi bisa memiliki keterampilan atau kegiatan ekonomi produktif yang berkelanjutan.
(Reporter : Ani Sumadi)