Jakarta, fsktapers.id– Aksi unjuk rasa yang diselenggarakan oleh Ikatan Pelopor Penerus Reformasi (IPPR) berlangsung di Silang Monas Selatan, Jakarta Pusat, pada Kamis, 18 September 2025. Unjuk rasa ini dimulai sekitar pukul 13.10 WIB dan diikuti oleh sekitar 200 orang. Aksi ini dikordinasi oleh penanggung jawab Abjan Said dan Roni Ruamar.
Massa IPPR menolak usulan “Reformasi Polri” dan sebaliknya mendesak adanya restorasi Polri serta pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Kepolisian menjadi undang-undang. Mereka juga menegaskan tuntutan terkait supremasi sipil sebagai syarat mutlak demokrasi.
Dalam orasinya, perwakilan massa menyampaikan kekecewaan karena tidak diizinkan berunjuk rasa di depan Istana Negara, sehingga mereka memutuskan untuk menggelar aksi di Silang Monas Selatan. Orator IPPR juga menegaskan bahwa mereka tidak menolak upaya perbaikan di tubuh Polri, namun menolak istilah “reformasi” yang dinilai sebagai perombakan total yang terburu-buru dan berpotensi merusak institusi.
”Restorasi dibutuhkan, bukan reformasi, untuk memperbaiki tubuh Polri, untuk membantu dan memperkuat institusi, bukan malah dirombak yang membutuhkan waktu sangat panjang,” ujar salah satu orator.
Poin penting lain yang disampaikan dalam orasi adalah penolakan terhadap reformasi Polri dan desakan untuk mencopot Menteri Pertahanan. Massa menilai Menteri Pertahanan telah menggunakan kekuasaannya, padahal masyarakat memercayai kepolisian sebagai aparat yang bekerja sesuai undang-undang.
Aksi ini dilengkapi dengan berbagai alat peraga seperti toa, mobil sound dengan nomor polisi B 9815 EA, serta sejumlah spanduk. Beberapa spanduk yang terbentang bertuliskan:
- Tolak reformasi Polri: Ikatan Pelopor Penerus Reformasi Copot Menhan, Reformasi sipil harga mati demokrasi jangan lagi di kangkangi kami lawan pejabat negara berjiwa militeristik, Kamis 18 September 2025.
- Kami dukung: Restorasi Polri bukan Reformasi Polri.
- Ikatan Pelopor Penerus Reformasi: Polri Pilar Demokrasi, Kami mencintai Polri sebagai amanah reformasi pilar demokrasi dan penegak supremasi sipil kebebasan berekspresi jangan di kurangi.
Menurut laporan, massa mulai berkumpul pada pukul 13.10 WIB dan memulai penyampaian aspirasi pada pukul 13.20 WIB. Hingga berita ini dibuat, aksi unjuk rasa masih berlangsung di lokasi.
[]