Brebes, faktapers.id – Tragedi runtuhnya atap teras Kantor Pelayanan Terpadu (KPT) Brebes pada Minggu sore (21/9/2025) terus memantik kemarahan publik. Masyarakat mendesak pemerintah daerah untuk transparan terkait anggaran proyek Rp120 miliar yang digunakan untuk pembangunan gedung ini. Insiden yang menyebabkan sejumlah warga terluka ini dianggap sebagai bukti kegagalan dalam pengawasan kualitas konstruksi.
Anggaran yang digelontorkan untuk proyek yang selesai pada tahun 2022 ini menuai pertanyaan besar. “Dana yang dikeluarkan sangat besar, tapi kenapa baru tiga tahun berdiri sudah roboh? Ini jelas ada yang salah,” tutur Budi Santoso, seorang aktivis lokal. “Kami menuntut pemerintah segera mengaudit ulang seluruh proyek pembangunan di Brebes untuk menghindari kejadian serupa.”
Pihak BPBD Brebes mengonfirmasi bahwa seluruh korban telah dievakuasi dan dirawat di RSUD Brebes. Namun, fokus perhatian kini bergeser dari penanganan darurat ke investigasi penyebab runtuhnya atap. Spekulasi mengenai kualitas material yang buruk dan perencanaan konstruksi yang tidak matang semakin menguat di kalangan warga.
[]