Banda Aceh, faktapers.id – Sebagian besar wilayah Aceh, termasuk kota Banda Aceh, mengalami pemadaman listrik total selama tiga hari berturut-turut. Kondisi ini membuat aktivitas warga terhenti dan menimbulkan kerugian besar bagi perekonomian lokal.
Pemadaman listrik ini dimulai pada Senin (29/9/2025) setelah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Nagan 3 gagal melakukan sinkronisasi dengan sistem kelistrikan. Manajer Komunikasi dan TJSL PLN Aceh, Lukman Hakim, menyatakan bahwa tim teknisi sedang bekerja keras untuk memulihkan pasokan listrik. Namun, ia tidak dapat memastikan kapan listrik akan kembali normal.
Warga mengeluhkan dampak pemadaman yang meluas ini. Menurut Rahmat, seorang pedagang di pusat kota Banda Aceh, pemadaman listrik telah menyebabkan kerugian hingga jutaan rupiah. “Dagangan saya banyak yang rusak karena kulkas tidak menyala,” keluhnya. Hal serupa dialami juga oleh pelaku usaha kecil dan menengah yang terpaksa menutup toko mereka.
Rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya juga terdampak. Meskipun memiliki generator cadangan, para petugas kesehatan khawatir jika pemadaman berlangsung lebih lama lagi, layanan pasien akan terganggu.
Hingga saat ini, sebagian besar daerah masih hidup dalam gelap gulita. Warga berharap pemerintah dan PLN dapat segera mengatasi masalah ini.
[]
