Jakarta, faktapers.id — Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo melontarkan gagasan besar: memindahkan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) ke kawasan Kota Tua, Jakarta Barat. Ide ini muncul sebagai bagian dari visi menjadikan Kota Tua bukan sekadar kawasan bersejarah, tetapi juga pusat kebudayaan dan kreativitas modern di jantung ibu kota.
Menurut Pramono, kawasan Kota Tua memiliki nilai sejarah dan arsitektur yang kuat, sehingga sangat tepat menjadi ruang ekspresi bagi para seniman dan mahasiswa seni.
“Tempat seperti ini — yang sarat nilai heritage — butuh kehidupan. Kita perlu banyak talenta dan seniman yang bisa langsung berkarya dan berpanggung di sini,” ujar Pramono saat meninjau kawasan Kota Tua, Sabtu (18/10).
Ia menilai, keberadaan IKJ di tengah lingkungan yang kental dengan nuansa kolonial dan budaya urban akan menghadirkan suasana belajar dan berkarya yang lebih hidup serta inspiratif.
“Dengan berpindah ke Kota Tua, mahasiswa IKJ akan punya ruang kreatif yang lebih luas dan kontekstual. Kalau didukung penuh oleh Pemprov dan pemerintah pusat, ini bisa jadi lompatan besar bagi dunia seni Jakarta,” ucapnya.
Namun demikian, Pramono menegaskan bahwa sebelum wacana pemindahan IKJ direalisasikan, Pemprov DKI akan lebih dulu melakukan pembenahan infrastruktur dan pengembangan kawasan berbasis Transit Oriented Development (TOD) di Kota Tua.
“Sebelum IKJ benar-benar pindah, kita siapkan dulu tempatnya. Tahun 2027 nanti, kawasan ini sudah bersih, terhubung MRT, dan seluruh jalannya tertata. Semua akan terintegrasi,” ungkapnya.
Pramono berharap rencana ini berjalan sesuai harapan dan menjadi langkah nyata dalam menyatukan seni, sejarah, dan kemajuan kota.
“Mudah-mudahan apa yang kita rencanakan benar-benar terwujud, dan Kota Tua bisa jadi panggung besar bagi kreativitas anak muda Jakarta,” tutupnya. ibenk













