Ekonomi BisnisJabodetabek

Acaraki Jamu Festival 2025 Semarakkan Kota Tua, Ribuan Warga Ikut Fun Walk dan Rayakan Budaya Jamu

31
×

Acaraki Jamu Festival 2025 Semarakkan Kota Tua, Ribuan Warga Ikut Fun Walk dan Rayakan Budaya Jamu

Sebarkan artikel ini

Jakarta, faktapers.id – Kawasan Museum Fatahillah, Kota Tua Jakarta, kembali menjadi pusat keramaian pada Minggu pagi (16/11) saat Acaraki Jamu Festival 2025 digelar. Sejak matahari belum terbit, ribuan warga dan komunitas penjual jamu gendong sudah tampak memadati area acara untuk mengikuti rangkaian kegiatan yang diawali dengan Fun Walk menyusuri ikon-ikon bersejarah Kota Tua.

Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto bersama Wakil Menteri Ekonomi Kreatif RI, Irene Umar, serta Ketua Gabungan Pengusaha (GP) Jamu, Jony Yuwono, hadir langsung melepas peserta. Dalam momen itu, mereka turut berjalan bersama masyarakat sambil menggendong bakul jamu sebagai simbol pelestarian budaya.

Pemprov DKI Jakarta menyambut positif inisiatif yang digagas GP Jamu bersama para perajin dan komunitas penjual jamu. Uus Kuswanto menegaskan bahwa kegiatan berbasis budaya dan kearifan lokal seperti ini selaras dengan visi Jakarta menuju kota global yang tetap mengakar pada nilai tradisi.

“Atas nama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, kami mengucapkan apresiasi yang sebesar-besarnya. Kota Tua adalah ruang sejarah dan kebanggaan Jakarta. Karena itu, kegiatan yang mengangkat budaya lokal seperti jamu selalu kami dukung agar bisa terus tampil, baik di tingkat nasional maupun internasional,” ujar Uus.

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif RI, Irene Umar, menambahkan bahwa keberlangsungan tradisi jamu tidak lepas dari peran para pelaku ekonomi kreatif yang menjaga warisan budaya di tengah pesatnya perkembangan zaman.

“Ibu-ibu penjual jamu gendong adalah pahlawan pelestari budaya. Mereka mempertahankan cara berdagang tradisional, sekaligus memperkenalkan kembali jamu kepada generasi muda. Festival ini adalah wujud kreativitas GP Jamu untuk menjaga relevansi budaya,” ujar Irene.

Sementara itu, Ketua GP Jamu, Jony Yuwono menjelaskan bahwa penyelenggaraan Acaraki Jamu Festival juga menjadi bentuk penghormatan terhadap Hari Pahlawan. Ia menyebutkan, jamu bukan hanya sekadar minuman, tetapi juga representasi identitas dan ritus budaya Nusantara.

“Kami ingin masyarakat memahami bahwa di balik jamu terdapat peran besar UMKM—mulai dari pembuat jarik, pembuat bakul, hingga para peracik jamu. Karena itu, melestarikan jamu berarti turut menjaga identitas bangsa,” ungkapnya.

Acara ini juga turut dihadiri Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Mochamad Miftahullah Tamary, Camat Taman Sari Simson, serta Kepala UPT Kota Tua, Denny Aputera. Rangkaian kegiatan berlangsung meriah dengan pengibaran bendera merah putih, Fun Walk sejauh 2,5 kilometer, sesi mencicipi jamu gendong, dan berbagai pertunjukan seni budaya.

Menariknya, Wali Kota dan Wamen Ekraf juga berkesempatan mengelilingi kawasan menggunakan kereta kencana listrik (EV Kencana Ver 1.0), hasil kolaborasi Acaraki, Nusakarsa, dan Rwin Development yang terinspirasi dari Kereta Kanjeng Kyai Grudo milik Keraton Kasunanan Surakarta.