Ekonomi BisnisNasional

Menko Zulhas Tegaskan Peran Vital Ormas: GAN Dipuji Sebagai Mitra Kunci Pengawal Ketahanan Pangan Nasional

13
×

Menko Zulhas Tegaskan Peran Vital Ormas: GAN Dipuji Sebagai Mitra Kunci Pengawal Ketahanan Pangan Nasional

Sebarkan artikel ini
Ketua DPP GAN, Muhammad Burhanuddin bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Dr. H. Zulkifli Hasan, SE, MM,

Jakarta, faktapers.id – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Dr. H. Zulkifli Hasan, SE, MM, yang juga mengemban peran sebagai Menko Pangan, memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif dan keterlibatan aktif Dewan Pimpinan Pusat Garuda AstaCita Nusantara (DPP GAN) dalam mendukung agenda ketahanan pangan nasional. Apresiasi ini disampaikan dalam audiensi strategis yang berlangsung di Jakarta pada Senin, 24 November 2025.

​Pertemuan tersebut menjadi penegasan bahwa upaya mencapai ketahanan dan kedaulatan pangan, yang merupakan salah satu prioritas utama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, memerlukan sinergi kuat antara pemerintah dan elemen masyarakat sipil.

​Tantangan Ketahanan Pangan dan Peran Strategis Komunitas

​Menko Zulkifli Hasan (Zulhas) secara terbuka mengakui bahwa ambisi pemerintah untuk mencapai swasembada pangan yang berkelanjutan tidak mungkin terwujud tanpa dukungan langsung dari organisasi non-pemerintah yang berakar kuat di tengah masyarakat.

​“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kita butuh organisasi seperti GAN yang bergerak cepat, dekat dengan masyarakat, dan mampu menggerakkan banyak pihak. Saya berharap GAN terus berkontribusi dan menjadi motor penguatan ketahanan pangan Indonesia,” ujar Menko Zulhas, menekankan pentingnya inovasi dan kolaborasi dalam menghadapi tantangan pangan global.

​Zulhas juga menyoroti bahwa program-program unggulan seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan langkah cerdas untuk mempersiapkan generasi emas yang sehat dan berdaya saing, yang pada akhirnya akan membentuk ekosistem perekonomian nasional yang kuat.

​GAN Sebagai Jembatan Implementasi di Lapangan

​Dalam audiensi tersebut, Ketua DPP GAN, Muhammad Burhanuddin memaparkan kiprah organisasi yang telah aktif berkolaborasi dengan komunitas petani, lembaga pendidikan, UMKM, hingga pelaku usaha di berbagai wilayah, termasuk Banten dan Jawa Barat. GAN memposisikan diri sebagai jembatan yang memastikan program strategis pemerintah dapat terimplementasi secara efektif di tingkat akar rumput.

​“Ketahanan pangan bukan hanya agenda pemerintah, tetapi tugas kolektif seluruh elemen bangsa. Kami ingin jadi jembatan yang menyambungkan pemerintah, petani, nelayan, dan sektor swasta. Dengan kolaborasi yang benar, Indonesia akan semakin mandiri dalam urusan pangan,” tegas Burhanuddin.

​Keterlibatan aktif GAN ini menegaskan transisi paradigma dalam pembangunan pangan, di mana OMS tidak lagi hanya berfungsi sebagai pengawas, tetapi juga sebagai mitra pelaksana (implementing partner) yang memiliki kemampuan mobilisasi sosial yang tinggi.

​Fokus Pengawalan Program Pangan Skala Besar

​DPP GAN menyoroti empat pilar program strategis pemerintah yang menjadi fokus pengawalan mereka:

  1. ​Program Makan Bergizi Gratis (MBG): Dipandang sebagai game changer tidak hanya untuk menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas SDM, tetapi juga untuk menggairahkan ekonomi lokal. MBG dinilai mampu menciptakan peluang pasar baru bagi petani dan UMKM pangan lokal yang bertindak sebagai penyedia bahan baku.
  2. ​Pemberdayaan Petani dan Pertanian Organik: GAN mendorong penguatan kapasitas petani melalui pelatihan, penyediaan teknologi tepat guna, dan pendampingan kelembagaan. Hal ini krusial mengingat petani skala kecil adalah tulang punggung penyedia pangan nasional.
  3. ​Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT): Selain berfungsi sebagai jaring perlindungan sosial, GAN melihat BPNT sebagai instrumen yang mendorong stabilitas ekonomi lokal karena mekanisme non-tunai yang diklaim lebih tepat sasaran dan meminimalkan kebocoran.
  4. ​Akselerasi Swasembada Pangan 2025: Untuk mencapai target swasembada, GAN berkomitmen mendorong inovasi dan penguatan kelembagaan pangan di tingkat desa, bersinergi dengan alokasi anggaran ketahanan pangan pemerintah tahun 2025 sebesar Rp139,4 triliun. Anggaran ini difokuskan pada infrastruktur pertanian dan peningkatan produktivitas.

​Masa Depan Sinergi Menuju Kedaulatan Pangan

​Audiensi ini menggarisbawahi komitmen kolektif, bahwa mencapai ketahanan pangan yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan adalah proyek nasional yang melibatkan seluruh spektrum masyarakat. Dengan penguatan kelembagaan di daerah dan dukungan penuh dari pemerintah, GAN dan organisasi sipil lainnya diharapkan dapat memastikan program ketahanan pangan tidak hanya menjadi wacana kebijakan, tetapi menjadi aksi nyata yang berdampak langsung pada kesejahteraan petani dan kualitas gizi masyarakat Indonesia.

“GAN bukan sekadar mendukung, tapi ikut bekerja di lapangan. Indonesia harus bisa berdiri di atas kaki sendiri dalam urusan pangan, dan kami siap menjadi bagian dari perjuangan itu,” tutup Muhammad Burhanuddin, menegaskan peran aktif organisasi tersebut.

[]