Klaten, faktapers.id – Universitas Widya Dharma (Unwidha) Klaten menggelar pagelaran wayang kulit bertajuk Bimo Suci di halaman kampus setempat, pada Jumat (28/11/2025) malam.
Kegiatan tersebut menjadi bagian dari rangkaian Dies Natalis ke-56 tepatnya pada 19 Desember mendatang sekaligus memperingati Hari Wayang Sedunia setiap 7 November.
Rektor Unwidha Klaten, Prof. Triyono, menyatakan bahwa pertunjukan wayang memiliki fungsi strategis dalam pendidikan karakter utamanya generasi muda penerus bangsa.
Menurut dia, wayang dipilih karena kearifan lokal yang memadukan estetika dan ajaran moral. Lakon Bimo Suci menghadirkan nilai-nilai luhur jawa yang relevan bagi generasi muda.
“Wayang tidak hanya menyajikan hiburan, tetapi juga mengandung tuntunan tentang bagaimana manusia memahami dirinya dan menjaga hubungan dengan Yang Maha Agung,” ujarnya.
Pementasan menampilkan dalang muda Ki Tegar Gemilang, mahasiswa Unwidha Klaten semester lima Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa.
Dalam lakon tersebut, Tegar membawakan perjalanan Werkudara memenuhi perintah Begawan Durna, yang sarat pesan keteguhan, kesetiaan, dan ketulusan.
Sebelum pagelaran utama wayang dimulai, mahasiswa Unwidha menampilkan sejumlah kesenian tradisional, di antaranya Tari Gambyong dan sajian seni karawitan.
Ketua panitia, Nanik Herawati, menegaskan bahwa keberlanjutan budaya Jawa sangat bergantung pada keterlibatan generasi muda dan kampus memiliki peran strategis dalam menjaga budaya.
“Pendidikan tinggi memiliki peran penting dalam menanamkan nilai karakter dan identitas budaya. Jika bukan kita yang melestarikan, siapa lagi?” katanya.
Unwidha menyediakan fasilitas gamelan dan ruang latihan seni untuk mendukung aktivitas budaya sivitas akademika. Melalui panggung budaya membuktikan bahwa kebudayaan akan terus bertahan.
Kampus tersebut berharap mahasiswa tidak hanya melestarikan, tetapi juga mampu mengembangkan kesenian Jawa agar tetap relevan di tengah perubahan zaman.
(Reporter : Ani Sumadi)













