“Bikers Berbagi” untuk Korban Tsunami Selat Sunda

1812
×

“Bikers Berbagi” untuk Korban Tsunami Selat Sunda

Sebarkan artikel ini

Pandeglang, faktapers.id – Terjadinya bencana tsunami selat sunda di penghujung tahun 2018 lalu hingga kini masih menyimpan duka bagi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Lampung dan Banten.

Tsunami selat sunda yang menurut beberapa ahli sangat sulit di prediksi, karena dari awal tidak nampak tanda-tanda kemunculannya, namun memang memakan banyak korban.

Semenjak terjadinya bencana alam ini banyak pihak yang menaruh perhatian dan rasa perduli terhadap para korban.

Sejak tanggal 22 desember 2018 pasca terjadinya tsunami banyak bantuan yang di berikan kepada para korban dari berbagai kalangan, termasuk dari pecinta roda dua yang tergabung dalam “Biker Berbagi”, yang turun langsung dalam memberikan bantuan berupa pakaian layak pakai, sembako dan uang tunai kepada para korban tsunami yang berada di Desa Sumur Legon, Pandeglang, Banten.

Bikers Berbagi yang tergabung dari klub motor, paguyuban dan single fighter ini memberikan bukti nyata. Mereka punya semboyan “Dari manapun latar belakang kita selama kita memiliki suatu niat kebaikan pasti akan dapat di raih”.

Bahkan salah satu komunitas motor yang tergabung dalam Bikers Berbagi yaitu Brother R15, yaitu comunity yang diwakili oleh Leo, menceritakan kepada online faktapers.id dan harian fakta pers bahwa “bencana tsunami selat sunda ini tentunya adalah suatu musibah yang membuat kita semua merasa sedih. Terlebih lagi begitu banyak korban akibat kejadian itu,” ujar salah satu anggota Brother R15, Minggu (13/1/2019), di posko bencana Banten.

Kami dari brother R15 comunity (BR15CO) berharap apa yang dilakukan oleh rekan-rekan Bikers Berbagi ini dapat bermanfaat bagi para korban,” timpal yang lainnya.

Saat Harian Fakta Pers mengunjungi lokasi pasca terjadinya tsunami selat sunda di Kampung Sumur, Pandeglang, Banten memang kondisi sangat memperhatinkan.

Menurut Aminah yang menjadi salah satu korban tsunami selat sunda kejadian ini terjadi sangat cepat.
“Saat itu ada suara gemuruh yang sangat besar, namun saat itu saya berpikir hanya suara anak-anak main motor. Tetapi ketika warga berlarian dan mengatakan ada tsunami saya beserta keluarga langsung melarikan diri,” ungkapnya, Minggu (13/01/19).

Aminah juga mengatakan bahwa air yang datang saat itu ketinggiannya mencapai 5 meter, bahkan rumah yang ia tinggali bersama keluarga ikut hancur tersapu tsunami.

Aldi dari komunitas CBR Owner East Bogor menyebutkan Bikers Berbagi sebelumnya sudah memberikan rasa keperduliannya terhadap bencana tsunami dan gempa yang terjadi di Donggala. Bahkan salah satu biker yang ikut andil dalam kegiatan ini mengatakan apa yang dilakukan oleh para bikers ini terus dapat terjalin dan tetap menjadi hal yang positif.

“Semoga apa yang di lakukan oleh para bikers ini terus dapat terjalin dan tetap menjadi hal yang positif,” jelas Aldi dari komunitas CBR Owner East Bogor.ddf/rzl

https://www.youtube.com/watch?v=b9l7NJMf7Yo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *