Jakarta, faktapers.id – Polisi menyebut kelompok teroris Mujahidin Indonesia (MIT) pimpinan Ali Kalora saat ini terpisah. Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menuturkan berdasarkan informasi dari Satgas Tinombala diketahui saat ini kelompok Ali Kalora berjumlah 10 orang dan terbagi ke dalam dua kelompok.
Untuk kelompok pertama terdiri dari empat orang, yang salah satunya merupakan Ali Kalora. Sedangkan untuk kelompok kedua terdiri dari enam orang.
“Ali Kalora berempat bersama dengan 3 temannya,” kata Dedi di Mabes Polri, Selasa (19/3) kemarin.
Dedi menuturkan enam anggota yang terpisah dari Ali Kalora tersebut dikabarkan berkeliling ke desa-desa yang ada di wilayah Parogi Muotong.
Dari informasi masyarakat, sambung Dedi, diduga enam orang yang terpisah adalah G alias Anas, G alias Naek atau Muklas, dan A. Sedangkan untuk tiga lainnya adalah teroris jaringan MIT yang identitasnya tidak diketahui masyarakat. Mereka masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Berdasarkan keterangan warga, sambung Dedi, enam anggota kelompok Ali Kalora anggota itu mengaku terpisah. Polisi menduga, kedua kelompok tersebut kesulitan berkomunikasi karena jarak mereka yang berjauhan.
“Mereka sudah tidak bisa kontak lagi karena mungkin terpisah agak jauh, komunikasinya terbatas,” ujar Dedi.
Selain itu, sambung Dedi, enam anggota kelompok Ali Kalora tersebut juga mengancam warga. Ancaman itu dilakukan untuk mencari perbekalan guna memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.
“Mengancam warga untuk minta tambahan perbekalan beras kemudian juga jerigen berisi air, dan kemudian meminta dibelikan garam, sepatu, dan tas, karena warga takut, maka dipenuhi,” tuturnya.fp01