Jakarta, faktapers.id – Kepolisian Republik Indonesia melalui jajarannya Direktorat Kepolisian Perairan (Ditpolair) Korpolairud Baharkam Polri, dalam menciptakan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) di pulau-pulau terluar terdepan dan perbatasan, patut diacungi jempol.
Dalam pelaksanaannya, Ditpolair membangun rasa peduli masyarakat terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan pemberdayaan warga melalui kemitraan dalam bentuk kegiatan pembinaan masyarakat (Binmas) perairan.
Dengan begitu, Ditpolair tidak hanya mampu mendeteksi suatu gejala yang dapat menimbulkan masalah, namun juga mampu memberikan solusi dalam pemecahan masalah di lingkungan khususnya masyarakat perairan.
“Binmas melalui pelaksanaan polisi masyarakat (Polmas) perairan, bertugas untuk memberikan pemahaman dan sosialisasi peraturan dan perundang-undangan kepada warga sebagai pedoman bermasyarakat,” ungkap Direktur Polair Korpolairud Baharkam, Brigjen Pol Lotharia Latif kepada Harian Fakta Pers dan faktapers.id, Senin (25/3/2019), di Mako Korpolairud Baharkam Polri, Tanjung Priok, Jakarta Utara (Jakut).
Menurut Latif, peran Polmas perairan perlu ditingkatkan karena sangat strategis, dimana masyarakat dapat merasakan kehadiran Negara di keterbatasan yang ada. pelaksanaan Polmas perairan di tahun 2018 sudah terlaksana 100 persen dengan total 288 kegiatan Polmas perairan.
Kegiatan Polmas perairan, antara lain dengan melaksanakan Sambang Nusa. Sambang Nusa adalah mengunjungi pulau-pulau berpenghuni terluar terdepan dan perbatasan, serta kelompok masyarakat terpencil menggunakan Kapal Polri (KP), dan dalam penyelenggarannya dapat bekerjasama dengan satuan/fungsi kepolisian lain maupun instansi lain. Sepanjang tahun 2018, pelaksanaan Sambang Nusa dilaksanakan sebanyak 16 kali.
Selain menggerakkan Polmas perairan, Ditpolair juga melaksanakan 8 program Quick Wins Polri. Program Quick Wins merupakan program yang ditetapkan Pemerintah pada masing- masing Kementerian/Lembaga Negara, dengan tujuan agar masyarakat dapat merasakan dampak pelaksanaan pembangunan nasional dengan segera.
“Kami juga melaksanakan Program Quick Wins. Polri sebagai bagian integral dari pemerintahan harus mengimplementasikannya. Di Polri ada 8 program Quick Wins (QW), 2 diantaranya telah kami laksanakan 100 persen sebanyak 244 kegiatan, di sepanjang tahun 2018.
Pertama, QW 1 dengan menyelenggarakan penyuluhan untuk menciptakan kondisi aman dan tertib dari aksi radikalisme yang berada di tengah masyarakat perairan, bertema ‘Penertiban dan Penegakan Hukum Bagi Organisasi Radikal dan Anti Pancasila’ sebanyak 240 kegiatan.
Kedua, QW 6 dengan menyelenggarakan sosialisasi terhadap personel Polri tentang sikap Polri sebagai teladan dalam kehidupan di tengah masyarakat, bertema ‘Polisi Sebagai Penggerak Revolusi Mental dan Pelopor Tertib Sosial di Ruang Publik’ sebanyak 4 kegiatan,” tutur Latif.
Latif juga mengapresiasi terobosan yang telah dilakukan oleh jajaran Ditpolairud Polda Jawa Barat (Jabar), yang berhasil membuat program peduli nelayan dalam bentuk asuransi kecelakaan bagi nelayan. Program tersebut, bekerjasama dengan PT Jasa Raharja Putra dan CSR PLTU Kanci dalam bentuk asuransi bagi para nelayan Jabar.
“Itu terobosan kreatif. Para nelayan membayar premi 50.000/tahun dan mendapatkan keuntungan antara lain, biaya perawatan akibat kecelakaan (Laka) sebesar Rp1 juta, meninggal dunia alami sebesar Rp1 juta. Bila meninggal dunia akibat Laka di laut dan darat, nelayan mendapat bantuan sebesar Rp10 juta. Saat ini, jumlahnya sebanyak 12.183 polis asuransi yang sudah menjadi anggota,” pungkasnya. kls