Melawi, faktapers.id – Merayakan hari kemenangan Lebaran Idul Fitri, sudah sebulan penuh warga Umat Muslim berpuasa dibulan Ramadhan 1440 H tahun 2019, tentu identik dengan kembang api dan petasan. Suara keras serta warna warni yang menghiasi langit pada malam takbiran di malam lebaran sudah menjadi tradisi masyarakat di Melawi.
“Tak hanya saat merayakan Lebaran di tahun barupun warga selalu meriahkan dengan kembang api dan petasan,” tuturnya.
Namun di balik semua itu petasan ternyata menyimpan kisah kelam bagi beberapa orang. Di tahun yang silam/lalu ini, sudah beberapa orang yang menjadi korban akibat keganasan ledakan petasan karena digunakan secara tak bertanggung jawab.
Maka dari itu, warga di wilayah tersebut meminta kepada pihak pemerintah terkait di Kabupaten Melawi seperti, Sat POL PP, TNI dan Polri, serta yang terhomat Polres Melawi, agar bisa langsung mewanti-wanti warga untuk tak menyalakan petasan saat merayakan malam lebaran maupun di siang harinya di tempat Jalan Umum.
“Kami berharap hal itu tidak terjadi lagi di tahun ini diatas jembatan umum, karena sepertinya cukup mengganggu ketertiban umum seperti tahun lalu ambulance pun harus antri meskipun itu tradisi yang mungkin baik tapi karena itu di atas jembatan umum mohon untuk jadi pertimbangan termasuk oleh pihak yang berwajib/Kepolisian Polres Melawi,” ucap salah warga sekitar yang tak mau disebutkan namanya.
Selain itu, warga juga meminta razia dan penggerebekan di sejumlah penjualan petasan di wilayah pasar yang ada di pinoh kota, juang ini untuk meminimalisasi insiden tak terduga akibat petasan.
“Seperti permintaan warga kebanyak di akun facibook nya minta kepada warga yang ingin merayakan perang petasan agar mencari tempat yang tidak menganggu aktipitas jalan Umum,” jelasnya. Abd