Mahakam Ulu, faktapers.id – Banjir besar akibat meluapnya Sungai Mahakam, merendam Ujoh Bilang, Ibu kota Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), KalimantanTimur, sejak Kamis (13/6/9).
Hingga berita ini diturunkan, Kampung Ujoh Bilang dan beberapa kampung di Kecamatan Long Bagun, Mahulu, masih direndam banjir besar karena curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir.
“Di RT 10 Kampung Ujoh Bilang, kedalaman banjir mencapai 3 meter. Rumah warga yang bertiang rendah, banyak yang sudah terendam. Kelihatannya banjir merendam rata hampir seluruh Kampung Ujoh Bilang dan Kampung Long Bagun,” kata salah seorang warga Ujoh Bilang, Oktavianus Tomi Hibau (35) saat dihubungi faktapers.id, Jumat (14/6/19).
Dia membeberkan, banjir besar itu mulai merendam Kampung Ujoh Bilang sejak Kamis 13 Juni 2019 malam. Ratusan rumah warga yang berada di bantaran Sungai Mahakam di wilayah itu saat terendam banjir.
“Kelihatan aparat keamanan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) berada di lapangan untuk melakukan evakuasi terhadap warga. Memang saat ini untuk warga yang rumahnya terendam banjir perlu pertolongan secepatnya,” bebernya.
Puluhan warga Kampung Ujoh Bilang dan Long Bagun yang menghubungi ini mengatakan debit air banjir ini sangat mengkhawatirkan.
“Hujan turun hampir setiap hari. Ini banjir kiriman dari Kecamatan Long Apari dan Long Pahangai yang berada di bagian hulu Kecamatan Long Bagun. Kami berharap bantuan sembako. Semoga Pemkab Mahulu dan pihak terkait tanggap dengan kondisi banjir besar ini,” ungkap Tingang (46) warga Kampung Long Bagun.
Dikonfirmasi terpisah Kapolsek Long Bagun Iptu Purwanto melalui Wakil Kepala Polsek Long Bagun Ipda Lapang Palengo mengatakan, 90 persen wilayah Kecamatan Long Bagun telah direndam banjir.
“Kamis 14 juni 2019 di wilayah hukum Polsek Kecamatan Long Bagun, 90 persen rumah warga direndam banjir luapan Sungai Mahakam,” ujar dia.
Dia membeberkan upaya penanggulangan yang dilakukan Pemkab Mahulu melalui tim gabungan SAR bergerak mengevakuasi penyelamatan warga yang terkena banjir.
“Dalam evakuasi menggunakan alat tranportasi perahu karet milik arum jeram Kabupaten Mahulu, sementara alat transportasi Tim SAR sampai saat ini belum ada dari Pemkab Mahulu,” jelasnya.
Wakapolsek mengungkapkan, saat ini ketinggian debit banjir di Kampung Ujoh Bilang sudah mencapai 2 meter. Menurutnya, Tim SAR Kabupaten Mahulu telah memberikan bantuan kepada warga masyarakat di tempat pengungsian.
“Yaitu di tiga titik, di antaranya di Lamin Adat Aoheng, di RT 11, serta di bukit dan di Gereja RT 2 Kampung Ujoh Bilang,” ucapnya.
Wakapolsek menambahkan, Tim SAR yang melakukan penyelamatan evakuasi warga ikut serta dalam tim gabungan di antaranya Kabid Penanggulangan Bencana Alam Mahulu Ding Kueng, Kabid Dinas Sosial Papilus Panyu, Dinas Kesehatan Magdalena Along, Kapolsek Long Bagun Iptu Purwanto dan Wakapolsek Ipda Lapang Palengo serta Anggota Taruna Rawan Bencana (Tagana), dan warga.
Sementara itu, dihubungi via telepon seluler, Camat Long Pahangai, Lawing Ngau, S.Pd, mengungkapkan bahwa kondisi banjir besar itu telah melanda Kecamatan Long Pahangai sejak Rabu (12/6/19).
“Tetapi sejak Rabu 12 Juni 2019 malam, banjir itu sudah surut di Long Pahangai. Merupakan banjir kiriman dari Kecamatan Long Apari. Dari 13 kampung se-Long Pahangai, Kampun Long Lunuk yang sempat direndam banjir,” jelasnya.
“Saya mengimbau masyarakat Kecamatan Long Pahangai untuk waspada dan antisipasi banjir susulan yang lebih besar. Karena khawatir saat ini hujan turun setiap hari. Terparah adalah luapan anak Sungai Mahakam yaitu Sungai Pahangai, Boh, dan Sungai Epai,” pungkasnya. iyd