Partai Berlambang Bintang Mercy Lagi “Digoyang” ?

1435
×

Partai Berlambang Bintang Mercy Lagi “Digoyang” ?

Sebarkan artikel ini

Jakarta, faktapers.id – Tampak Partai berlambang bintang Mercy lagi ‘digoyang” oleh orang di internalnya sendiri, ada yang “memercik api” kekisruhan. Pasalnya Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat, Subur Sembiring mulai berani menyebut Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) sebagai lembaga struktural ilegal di Partai Demokrat.

Ia menilai Kogasma yang saat ini dipimpin oleh putra sulung Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Kogasma tak ada sama sekali dalam AD/ART kepengurusan Partai.

“Kogasma itu ilegal, tidak ada dalam AD/ART kepengurusan, saya kasih tahu itu, ini blak-blakan saya sampaikan,” ucap Subur saat menggelar konferensi pers di Kawasan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Selasa (2/7) lalu.

Subur sekali menilai Kogasma sama sekali tak bermanfaat dalam pemenangan pemilu.

“Membuat badan organisasi Kogasma untuk alat pemenangan pilpres dan pileg, ternyata gagal dan tidak bermanfaat seperti saksi-saksi pileg yang amburadul,” ungkapnya.

Oleh karenanya subur tak mengakui jerih payah anak yang juga pendiri dan kini  Ketua Umum Demokrat, SBY. Karena membantah AHY telah bekerja keras sebagai komandan Kogasma dengan menaikkan jumlah pemilih dan pendukung partai. “Sementara struktur yang diketuai oleh AHY pun illegal,” sebut Subur.

“Itu dibilang AHY kerja keras Kogasma, Kogasma itu ilegal,” bantahnya.

Subur juga menegaskan pembentukan Kogasma, adalah satu dari sekian banyak pelanggaran AD/ART Partai Demokrat yang dilakukan SBY pada periode kedua sebagai ketua umum.

Tak hanya soal Kogasma, Subur juga menilai  SBY  telah memaksakan kehendaknya secara sepihak untuk memajukan AHY dalam Pilkada DKI Jakarta. Padahal Subur menganggap saat itu AHY belum menjadi kader Partai Demokrat.

“Mencalonkan AHY padahal belum (jadi) kader Demokrat,”tuturnya.

Hal lainnya, menurut Subur, ia merasa perlu meluruskan sejarah Partai Demokrat. “Sebab saat ini banyak orang menyebut Demokrat sebagai partai SBY,” tandasnya.

Subur pun menjelaskan bahwa informasi tersebut tidak benar sama sekali, lantaran Presiden keenam RI itu merupakan kader yang baru bergabung sekitar dua tahun setelah Demokrat resmi berdiri pada 2001. Bahkann SBY pun dianggap bukan pendiri partai.

Lebih jahu lagi Subur mengutarakan dalam Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat juga mendesak SBY mundur dari jabatan ketua umum. “SBY dinilai gagal memimpin Partai Demokrat selama periode kepemimpinannya dan membuat partai porak poranda,” bebernya.uaa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *