Jakarta, faktapers.id – Tak beda dengan periode sebelumnya, isu di MPR adalah politik bagi-bagi kekuasaan. Hal itu dikemukakan Ketua Fraksi PPP MPR RI, Arwani Thomafi menanggapi keinginan menjadikan MPR sebagai rumah kebangsaan.
“Kalau tadi moderator menyebut ada keinginan kita untuk menjadikan MPR sebagai rumah kebangsaan, tetapi yang terjadi 1 bulan terakhir ini justru isinya lebih ke politik, politiknya adalah politik rebutan kursi pimpinan,” ungkap Arwani pada diskusi Empat Pilar MPR bertema “MPR Rumah Kebangsaan” di Media Center/Pressroom, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarat, Jumat (2/8/19).
Sambungnya, tidak beda jauh dengan tahun yang lalu, ketika MPR yang diketahui sebagai lembaga yang diharapkan bisa jauh dari persoalan politik justru menjadi tempat untuk bagi-bagi kekuasaan dengan menambah kursi pimpinan MPR saat itu.
“Tidak ada substansi yang di harapkan. Bahkan nilai yang muncul dari penambahan pimpinan pada saat itu ga ada substansi kecuali pantes-pantesan aja. Itu mengakomodasi kekuatan politik tertentu untuk bisa eksis,” cetusnya.
Sehingga, kata Armani lagi, satu tahun belakangan ini memang MPR lebih ih didominasi isu politik yang biasanya menjadi santapan dari DPR. Oleh karena itu menjadi menarik ketika diskusi kita pada kali ini menarik kembali MPR bagaimana bisa menjadi sebuah rumah kebangsaan,” lanjutnya. Oss