Kongo, faktapers.id – Pemerintah Kongo telah memberlakukan peraturan pembatasan darurat sebagai upaya pencegahan penularan virus corona.
Namun, pembatasan darurat itu dinilai terlalu refresif terhadap warga. Salah satunya terjadi pemukulan terhadap supir taksi. Video pemukulan supir taksi yang beredar di media sosial sontak menjadi perhatian publik.
Dikutip dari Reuters, Video itu sampai kepada Kepala Kepolisian Kinshasa, Sylvano Kasongo. Ia pun segera mengirim salinannya ke Reuters. Dia ingin mendorong orang lain untuk mematuhi aturan. Pasukan itu menghormati hak asasi manusia, katanya.
Kendati demikian, atas insinden videi yang beredar masyarakat Demokratik Kongo marah dengan perlakuan polisi dalam video tersebut.
Dilain sisi, Kepala serikat supir taksi Kongo Jean Mutombo mengatakan anggota organisasinya ingin mencari nafkah di masa sulit. “Kami meminta pengemudi untuk menghormati keputusan yang diambil oleh pihak berwenang untuk menghentikan penyebaran virus corona, tetapi pada saat yang sama, kami mengutuk segala tindakan kekerasan oleh polisi,” kata Jean Mutombo, melansir Reuters.
Tindakan kekerasan yang dilakukan aparat tidak hanya terjadi di Kongo. Tuduhan kekerasan yang dilakukan aparat banyak terjadi di Afrika.(hw)