Klaten, faktapers.id – Menumpuknya kendaraan yang ingin melakukan uji Kir ternyata banyak dipertanyakan pemohon, bahkan dikeluhkan pengguna jalan. Pasalnya, antrean uji Kir mengular panjang sampai jalan raya hingga menggangu pemotor dan mengakibatkan kecelakaan.
Pemohon Kir, Marno (41) mengatakan, antrean kendaraan besar memadati jalan raya sampai seberang jalan sehingga menggangu arus lalu lintas.
“Tadi ada pemotor jatuh nabrak truk, tapi tidak ada korban jiwa, cuma luka-luka mas,” ujarnya.
Ia mengaku, sudah 2 hari antre belum dapat giliran, bahkan menurutnya ada yang antri sampai 4 kali baru bisa kelar.
“Gak tau nih yang bikin lama itu apa yaa.., liat aja antrean sampai keluar area Dishub. Sampai ke pinggir jalan raya antrinya,” cetusnya.
Plt Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Klaten, Sudiarsono menyebutkan, sudah sebulan ada sekitar 1.300 kendaraan menumpuk tidak diuji. Awalnya libur dua pekan karena waspada corona, diperpanjang lagi jadi satu bulan tidak ada pelayanan.
“Karena kekhawatiran antrean makin panjang dari mulai hari Senin pelayanan dibuka lagi. Hanya saja pelayanan dilakukan dengan protokol penanganan corona,” tegasnya, Jumat (8/5).
Menurutnya, dari pada menumpuk semakin panjang setelah dilakukan koordinasi dengan jajaran maka dimulai lagi, hanya saja dibatasi kuota sehari hanya 30 armada.
“Standar keamanan kita berlakukan, setiap hari hanya 30 menit, kendaraan kita semprot disinfektan dulu, setelah itu pengemudi di cek suhu dan antrean tidak boleh bergerombol,” ungkapnya
Terkait adanya kecelakaan pemotor, dia mengakui bahwa menurutnya, kejadian sekitar pukul 10.00 WIB dan berawal saat truk keluar sehabis Kir dan menyeberang melintas jalan raya tiba-tiba ada pemotor dari arah barat melaju kencang sehingga tidak mampu menguasai kendaran sehingga menabrak bak truk. (Madi)
