Bali, faktapers.id – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menghadiri doa dan persembahyangan bersama dan sekaligus memimpin doa kebangsaan dan kemanusiaan nasional di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Kamis (14/5).
Tampak hadir mantan Gubernur Bali periode 1998-2003 dan 2003-2008 Dewa Made Beratha dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya serta Kepala Dinas Kesehatan dari sembilan kabupaten/kota se-Bali.
Doa ini menindaklanjuti Surat Edaran Menteri Agama RI terkait Doa Kebangsaan dan Kemanusiaan yang melibatkan Pimpinan Negara (Presiden dan Wakil Presiden RI, tokoh-tokoh nasional, tokoh-tokoh lintas agama, dan seluruh masyarakat Indonesia) untuk bersama-sama bersujud dan berdoa di kediaman masing-masing agar virus corona (Covid-19) segera berakhir dan lenyap dari muka bumi.
Wagub Bali Cok Ace mengajak semua pihak agar tidak lelah menahan diri untuk diam di rumah dulu sebelum berakhirnya penyebaran dan penularan virus ini.
“Kita tidak pernah tahu dari mana dan apa penyebab virus ini, tetapi tetaplah bersabar untuk tidak berkumpul dan membuat keramaian dulu, karena hal serupa tidak hanya dialami oleh Bali dan Indonesia saja, namun juga dunia,” kata Cok Ace.
Wagub menambahkan, apabila semua menerobos imbauan pemerintah, semua tidak akan mampu berbuat banyak karena virus ini sudah mematikan seluruh sektor perekonomian dan seluruh lini kehidupan masyarakat.
“Kegiatan ini kita lakukan bertepatan di hari Kamis yang juga secara Hindu tepat pada Rahinan Kajeng Kliwon Uwudan yang dipercaya sebagai Hari Pemusnahan hal buruk secara niskala, yang memang segala arah penghidupan di dunia tidak pernah lepas dari kehendak Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta alam semesta,” ujarnya.
Usai persembahyangan, Wagub Cok Ace, Dewa Made Beratha, dan Ketut Suarjaya menyerahkan tirta Pura Lempuyang, Pura Batukaru, tirta Jangkep Nyomya Sarwa Lara Raga Upas Sasab Gering Merana, dan tirta Pura Dalem Peed kepada Kepala Dinas Kesehatan kabupaten/kKota se-Bali yang nantinya disiratkan kepada seluruh tenaga medis yang bertugas menangani Covid-19 di wilayahnya masing-masing.
Pemerintah fungsinya sebagai guru wisesa (guru pemerintah) yang selalu menggandeng majelis desa adat, bendesa selaku pimpinan umat dan krama, bersama tenaga medis dan juga peran serta masyarakat luas sudah melaksanakan upacara secara bersinergi dan berkelanjutan agar virus corona ini bisa lenyap dan mampu mengembalikan roda kehidupan khususnya dunia pariwisata yang sangat terlihat dampaknya.
Landainya peningkatan kasus yang belakangan terjadi diharapkan menjadi pertanda baik akan berakhirnya wabah ini, sehingga mampu disusun kembali perbaikan terhadap dampak yang ditimbulkan selama ini.
Wagub Cok Ace mengajak seluruh masyarakat untuk tetap disiplin mengikuti protokol kesehatan yang selama ini sudah dilaksanakan. Ia juga mengucapkan terima kasih atas kerja sama seluruh pihak terutama tenaga medis, pecalang, satgas gotong royong berbasis desa adat, dan khususnya seluruh warga yang sudah disiplin mengikuti protokol kesehatan dan imbauan pemerintah selama ini. (Gstra/Ans)