Bali, faktapers.id – Memasuki hari ketiga pelaksanaan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) Kota Denpasar, beragam tanggapan muncul dari berbagai kalangan.
Kali ini datang dari Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Denpasar, dr I Gusti Agung Ngurah Anom. Pihaknya menyebut penerapan PKM di Kota Denpasar menyikapi kondisi penanganan Covid-19 saat ini sudah sangat tepat.
Saat dikonfirmasi Minggu (17/5) ia menjelaskan, Kota Denpasar sebagaimana diketahui merupakan Ibu Kota Provinsi Bali. Mobilitas penduduknya pun sangat tinggi jika dibandingkan dengan kabupaten lainya di Bali.
“Selama beberapa hari belakangan, kita bisa lihat bersama bahwa situasi di Kota Denpasar memang sangat ramai yang berpeluang menjadi pusat penyebaran Covid-19 ini,” kata Ngurah Anom.
Lebih lanjut dijelaskan, kendati sempat menurun, tren kasus di Kota Denpasar cenderung fluktuatif, kondisi inilah yang harus diwaspadai agar tidak lengah. Bahkan, jika tidak ada intervensi dan kerja keras pemerintah dalam penanganan Covid-19 melalui kebijakan, kasus Covid-19 di Denpasar diprediksi akan meningkat drastis.
“Sebagaimana diketahui bahwasanya Denpasar ini merupakan Ibu Kota Provinsi Bali, memiliki penduduk yang terbanyak dan heterogen, sehingga penerapan PKM ini sudah sangat tepat. Namun demikian pelaksanaannya harus terus dievaluasi sehingga tujuan penerapanya dapat dicapai dan dimaksimalkan,” jelasnya.
Ngurah Anom menjelaskan, dengan penerapan PKM ini yang diatur dalam Perwali Nomor 32 Tahun 2020 ini, masyarakat mulai ‘dipaksa’ untuk menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari penggunaan masker, menjalankan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), physical distancing, social distancing, dan protokol kesehatan lainya.
“Jika sudah peluang penyebaran dipotong, tentu akan memberikan kemudahan dan menambah kesiapan rumah sakit rujukan, sehingga pelayanan dapat dimaksimalkan,” ujarnya.
Ngurah Anom menambahkan, saat ini selain dengan beragam upaya yang terus dimaksimalkan baik di bidang pencegahan dan penanganan medis di rumah sakit, penanganan Covid-19 di Bali diunggulkan dengan situasi dan lokal wisdom masyarakat Bali.
Ke depan, bersama Pemkot Denpasar serta instansi terkait pihaknya akan merancang swab test berbasis PCR massal. Di mana, semua kasus mulai PDP, ODP, dan OTG akan diperiksa lebih awal dengan swab test dua kali.
“Saya berharap pelaksanaan PKM di Kota Denpasar dapat berjalan lancar dan sesuai dengan indikator kinerja utama Perwali PKM yakni menurunkan angka kasus, dan pelaksanaanya PKM ini agar terus menerus disosialisasikan, dapat melalui media sosial, media cetak, media elektronik, influencer, dan pusat informasi lainya, sehingga masyarakat dapat patuh dan menjadi kebiasaan,” tukasnya.
“Awalnya dipaksa, kedua terpaksa, dan ketiga menjadi kebiasaan dalam memasuki era baru pasca Covid-19 dengan selalu waspada dan menerapkan protokol kesehatan,” ucap Ngurah Anom mengakhiri. (Ans)