Headline

Rapid test, 40 Tenaga Medis RSUD Cideres Dinyatakan Non Reaktif

1539
×

Rapid test, 40 Tenaga Medis RSUD Cideres Dinyatakan Non Reaktif

Sebarkan artikel ini

Majalengka, faktapers.id – Sebanyak 40 orang tenaga medis di lingkungan RSUD Cideres Kabupaten Majalengka, dinyatakan non reaktif atas hasil pemeriksaan rapid test Covid-19.

Hal ini dilakukan menyusul adanya kontak pasien positif Covid-19 berdasarkan hasil swab, dengan para tenaga medis di RSUD setempat, karena pasien tersebut sebelumnya tidak terbuka mengutarakan penyakit maupun riyawat perjalanannya.

“Alhamdulillah 40 orang yang sempat kontak dengan pasien Covid-19 sudah diperiksa rapid test, dan hasilnya semua non reaktif,” kata Direktur RSUD Cideres dr. H. Asep Suandi melalui pesan singkatnya, Selasa (27/05/2020).

Ketua Gugus Tugas Percepatangan Penanganan Covid-19 RSUD Cideres dr. Ega Bramasta Akadapi menambahkan, pasien Covid-19 yang dimaksud yakni pasien yang berasal dari Kecamatan Lemahsugih yang berjualan sebagai pedagang seblak.

Virus itu telah menjangkiti suaminya saat merawat isterinya yang jatuh sakit saat di Depok Provinsi Jawa Barat.

“Mohon maaf dulu saya salah sebut, pasien itu riwayatnya ternyata bukan Bandung, tapi masuk Covid-19 kluster Depok. Itu murni kehilapan saya, saya mohon maaf,” kata Egga saat dikonfirmasi via ponselnya.

Menurut dia, saat akhir Ramadhan beredar kabar ada pasien yang menyembunyikan riwayat penyakitnya. Dan saat itu hasil Swab atau PCR belum dilakukan. Baru sebatas keluar hasil rapid test pasien hasil reaktif, sehingga yang bersangkutan belum bisa divonis Covid-19.

“Kalau hasil rapid test disebut positif Covid-19 seperti beredar di medsos beberapa hari yang lalu, jelas itu hoax dan kesalahan patal. Karena hasil reaktif rapid test tidak menjamin pasien itu positif Covid-19,” tegas Egga.

Namun demikian, kata dia, saat ini hasil Swab sudah keluar dan dinyatakan pasien asal Lemahsugih positif Covid-19.

“Karena pasien itu pernah kontak dengan tenaga medis di rumah sakit kami, akhirnya kami melakukan rapid test pertama bagi para tenaga medis, alhamdulillah hasilnya non reaktif,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, hasil rapid test pertama ini, akan dilanjutkan dengan rapid test kedua yang akan dilakukan beberapa hari kedepan, bagi para tenaga medis.

“Kendati hasilnya non reaktif, saat ini sebagian tenaga medis melakukan isolasi mandiri, untuk menghindari hal-hal yang tidak diharapkan,” ungkapnya.

Disinggung mengenai viralnnya pesan singkat di whatshapp mengenai adanya warga Sindangkasih Majalengka yang positif dan dirawat di RSUD Cideres, dia membantah dan dipastikan informasi itu tidak benar.

“Hoax itu. Yang pasti kami hanya merawat 2 orang pasien positif, dan itu pasangan suami isteri asal Lemahsugih. Yang lain tidak ada,” ujarnya.

Jubir Percepatan Penanganan Covid-19 Majalengka, H Alimudin menjelaskan, dari pemeriksaan tes swab atau PCR terhadap kedua anak pasangan suami istri (pasutri) pedagang seblak yang positif Covid-19 di Kabupaten Majalengka negatif Covid-19. Anak pertama laki laki usia 29 tahun dan anak kedua perempuan 19 tahun.

“Hasil tes swab itu diumumkan oleh pihak Universitas Gunung Jati Cirebon sebagai tempat pemeriksaan sampel kedua anak tersebut,” katanya.

Kendati hasilnya negatif, pihaknya akan terus melakukan pemantuan dan pembinaan terhadap kedua anak tersebut, agar melakukan aktivitas sesuai protokol kesehatan. Itu dilakukan agar tidak ada stigma buruk di tengah masyarakat

“Kalau kedua orangtuanya hingga kini masih diisolasi di RSUD Cideres Majalengka,” ungkapnya. Lintong Situmorang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *