Bali, faktapers.id – Guna memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat baik pedagang dan pengunjung pasca beberapa pedagang dinyatakan positif Covid-19, Gugus Tugas Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar melalui Puskesmas II Denpasar Barat bersama Perumda Pasar Sewakadarma melaksanakan swab test kepada para pedagang yang biasa berjualan di kawasan tersebut.
Sedikitnya, 33 orang pedagang serta beberapa staf pasar yang pernah kontak erat dengan pedagang yang sebelumnya dinyatakan positif Covid-19 tercatat mengikuti swab test guna memastikan status kesehatannya yang dilaksanakan di Pasar Kumbasari, Jumat (12/6).
Dirut Perumda Pasar Sewakadarma Pasar Badung Kota Denpasar, IB Kompyang Wiranata menjelaskan, pelaksanaan swab test ini sebagai tindak lanjut atau screening awal menyikapi beberapa pedagang pelataran Pasar Kumbasari yang dinyatakan positif Covid-19 sebelumnya.
Selain untuk memastikan kondisi kesehatan pedagang sekitar, hal ini juga sebagai upaya menberikan rasa aman dan nyaman serta sehat bagi pengunjung dan pedagang Pasar Kumbasari.
“Setelah berkoordinasi dengan Puskesmas II Denpasar Barat, kami langsung laksanakan swab test untuk pedagang dalam radius 10 meter dari lokasi lapak pedagang yang sebelumnya dinyatakan positif Covid-19,” ujarnya
Lebih lanjut Gus Kompyang mengatakan, saat ini lokasi pedagang yang dinyatakan positif Covid-19, untuk sementara waktu tempatnya ditutup selama 6 hari.
“Untuk keamanan dan keselamatan kesehatan bersama, saat ini pedagang yang bersebelahan akan ditutup selama 6 hari, nanti sambil menunggu hasil swab test, apabila hasilnya semua negatif maka pedagang di sebelahnya bisa dibuka setelah 6 hari. Untuk mensterilkan lokasi dan seluruh areal pasar kami lakukan disinfeksi dengan melakukan penyemprotan disinfektan setiap hari, sehingga lokasi tersebut bisa steril,” ujar IB Kompyang Wiranata.
Sementara Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, Dewa Gede Rai, mengatakan pihaknya belakangan ini gencar dan massif melakukan tracing dan testing.
“Kami memang saat ini terus secara massif melakuan tracing dan testing terhadap orang yang pernah kontak erat dengan orang yang postif Covid-19 sehingga bisa lebih cepat dilakukan bloking dan isolasi atau karantina,” kata Dewa Rai.
Selebihnya Dewa Rai menjelaskan secara statistik memang angka kasus Covid-19 akan kelihatan melonjak tajam, tetapi hal ini sebagai bagian dari strategi untuk memutus rantai penularan Covid-19, karena dengan diketahui lebih cepat status orang yang terpapar virus corona akan lebih mudah melakukan bloking, isolasi, karantina dan treatmen bagi yang bersangkutan. (Ans)