Headline

Meski Menjabat Kepala Desa, Zaenal Tak Gengsi Jadi Penggali Kubur

2921
×

Meski Menjabat Kepala Desa, Zaenal Tak Gengsi Jadi Penggali Kubur

Sebarkan artikel ini

Klaten, faktapers.id – Zainal Arifin (51) sosok tukang gali kubur di tempat pemakaman umum (TPU) Padangan, Desa Glodogan Kecamatan Klaten Selatan, Klaten, Jawa Tengah, Jumat (26/6) pagi adalah seorang Kepala Desa.

Kesuksesannya menjadi Kepala Desa, pria yang akrab dipanggil Zaenal ini mengaku, berkat dorongan dan rasa empati warga yang kuat terhadap dirinya.

Zaenal pun menceritakan, awal dari pencapaiannya, saat ini bukanlah berkat dirinya melakukan seperti kampanye ataupun mengajak warga untuk memilihnya. Namun, justru warga yang mendorong dirinya menjadi pemimpin di Desa Glodogan.

Warga menilai, ia selalu terdepan mengurusi jenazah ketika ada orang meninggal. Tanpa diminta tolong keluarga duka dan tanpa bayaran. Zaenal datang lebih awal ke makam untuk menggali dan menyiapkan lubang untuk pemakaman jenazah warga yang meninggal.

Desa Glodogan terdapat lima lokasi titik tempat pemakaman umum (TPU). Di semua titik pemakaman itu, Zaenal selalu gali kubur membantu keluarga yang berduka, tidak peduli dari warga dusun mana dan tanpa pamrih.

Hal yang sudah dilakoninya hampir 15 tahun itu, Zaenal tetap konsisten akan menjalani profesinya sebagai gali kubur meski telah terpilih menjadi kepala desa. Ia punya prinsip, lebih baik buat galian daripada di buatkan galian.

“Mungkin yang menjadi pertimbangan warga adalah ketika saya membantunya saat ngurusi pemakaman yang tidak bisa dinilai dengan materi, maka dari itu saya tidak merubah perilaku saya membantu warga yang membutuhkan,” ujarnya polos.

Jiwa sosial Zaenal juga terlihat dari hasil kerjanya di lingkungan. Tidak hanya tenaganya menggali kubur, uangnya pun ia relakan untuk membeli peralatan pemakaman seperti untuk membeli peti jenazah.

Kepedulian pada lingkungan dan jiwa sosial tinggi, yang membawa Zaenal patut menjadi orang nomor 1 sebagai Kepala Desa. Dia berhasil mendapatkan kelebihan sebanyak 668 suara dari daftar pemilih di desanya.

Hebatnya, dia bisa unggul melawan dua kandidat lain yang bertitel sarjana termasuk petahana. Di mata warga, kejujuran dan jiwa sosial tinggi Zaenal adalah modal untuk mengantarkannya menjadi orang nomor satu di desanya. (Madi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *