Headline

Kisah Aiptu I Gede Suprapta, Instruktur Anjing Pelacak Unit K-9

1763
×

Kisah Aiptu I Gede Suprapta, Instruktur Anjing Pelacak Unit K-9

Sebarkan artikel ini

Bali, faktapers.id – Rumah Jabatan Kapolres Buleleng memilki 7 kandang anjing pelacak, namun hanya terisi tiga ekor dengan nama Golden 7, Ranger 7, dan Remon, 5. Tiga anjing pelacak tersebut dengan jenis dua Rottweiler dan Golden.

Diceritakan Aiptu I Gede Suprapta (44) yang selama ini menjadi instruktur anjing pelacak pada Unit K-9 sejak tahun 1997. Mengawali menjadi pawang anjing pelacak awalnya dengan masuk pada kejuruan khusus yang ada di Kelapa Dua, Jakarta setelah tamat pada sekolah polisi di Singaraja kala itu. Tiga bulan harus pendidikan hewan anjing dan 6 bulan untuk pendidikan hewan kuda.

“Dari sanalah kemudian masuk Unit K-9 Polri dan bertugas pertama di Polda NTB lalu berpindah ke Polda Bali, seorang pawang harus memiliki hobi sayang dengan anjing serta besabar dan semangat dan giat melatih biar anjing bisa mengerti perintah pawang. Yang utama seorang pawang harus dapat kejuruan unit satwa di Subdit Satwa Kelapa Dua,” ungkap pria asal Desa Giri Mas ini.

Menurut Suprapta, tak sembarang anjing bisa menjadi pelacak yang tergabung dalam Unit K-9. Perlu proses seleksi ketat dan latihan khusus. Agar dapat membantu polisi dalam melaksanakan tugas penyelidikan dan keamanan.

Untuk membentuk kemampuan anjing mengendus dan melakukan pelacakan dalam mengungkap kasus. Beberapa latihan yang harus mereka jalani dan rutin dilakukan. Yakni melatih mereka ketaatan atau PBB. Mulai dari duduk, tiarap, hormat, dan tinggal.

Selain itu, latihan rutin kepekaan mereka. Salah satunya, misalnya anjing melacak barang narkotika. Maka anjing tersebut saat latihan harus didukung barang sabu-sabu. Jadi anjing harus endus bau dari sabu-sabu. Kemudian anjing pelacak Kriminal Umum alat latihan manusia karena mencari jejak seseorang.

“Latihan seperti ini harus rutin dilakukan setiap hari pagi dan sore hari,” ucapnya.

Dilanjutkannya, anjing pelacak juga mudah mengalami stress. Agar tidak stress maka mereka harus sering diajak keluar kandang untuk bermain. Sedangkan untuk makanan diberikan dua kali dalam sehari.

Agar tubuh mereka tetap fit dan bugar. Tak hanya makanan diberikan anjing juga butuh vitamin yang diberikan setiap sebulan sekali. Anjing pelacak juga tidak boleh terlalu gemuk dan tubuh mereka harus standar. Jika terlalu gemuk mudah mengalami penyakit jantung. Untuk medis selain cek kesehatan juga dilakukan suntik rabies.

“Saat ini Polres Buleleng baru memiliki anjing pelacak untuk Kriminal Umum dan anjing pelacak Narkotika. Anjing kurang dalam menghendus pas ngelacak kalau TKP tidak murni dan aturan anjing melacak TKP harus bener murni. Dan harapan di ulang tahun Polri biar Polri tetep menyatu dengan masyarakat dan polisi tetep jaya,” jelasnya. (Des)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *