Housten, faktapers.id – Penyidik The Bureau Federal Of investigation(FBI) Amerika Serikat menangkap tiga tentara yang berkedok sebagai peneliti, salah satunya bernama Tang Juan yang diduga sebagai agen mata-mata.
Mereka ditangkap atas tuduhan pemalsuan dokumen visa. Tang Juan dan tiga peneliti lainnya dituduh berbohong dalam pengajuan visa untuk bekerja di Amerika Serikat tentang status mereka sebagai anggota Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).
Agen FBI menemukan foto-foto Tang Juan dengan seragam kader sipil PLA dan juga meninjau artikel dari China yang mengidentifikasi afiliasi militernya.
Dikatakan Departemen Kehakiman AS, saat dilakukan penggeledahan di rumah Tang, FBI menemukan sejumlah alat bukti afiliasi militer.
Pemerintah China telah menginstruksikan anggota PLA di Amerika Serikat untuk menghalangi pengadilan dengan menghapus informasi dari perangkat mereka,” bunyi dokumen tersebut seperti dikutip San Francisco CBS.
Dari informasi berbagai sumber, menyebutkan, hubungan Amerika Serikat dengan China tengah memanas. Tuduhan itu muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara AS dan China, khususnya terkait dengan pencurian kekayaan intelektual serta vaksin virus Corona. Apalagi, para peneliti tersebut memiliki koneksi dengan militer dan pemerintah china.
“Pertama, saya akan mengatakan pemerintahan (Donald) Trump telah melakukan kampanye retorika dan tindakan yang mengarah ke China sebagai musuh,” kata Daniel Sneider, pakar kebijakan internasional di Universitas Stanford.
Selain itu juga, FBI masih memburu salah seorang dari mereka yang buron dan bersembunyi di kantor konsulat China di San Fransisco.(uaa/hw)