Pangandaran, Faktapers.id – Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3AI ) di Desa Bojongsari Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran diduga tidak sesuai spek.
Faktapers.id dan Koran Fakta Pers ketika melakukan penelusuran pada tanggal 31 Agustus 2020 lalu di lokasi pembangunan percepatan tata guna air dari sumber dana APBN dengan total anggaran Rp.195 juta. Waktu pelaksanaan 60 hari kalender, dengan nama Kelompok P3AI Ajeng Siliwangi.
Dari hasil penelusuran tim Koran Fakta Pers dan Faktapers,id ke lapangan, yang secara kebetulan kepala dusun hadir disana. Kami dari media harian fakta mengkonfrimasi terkait pelaksanaan pembangunan yang diduga tidak ada pondasi sama sekali. Kepala Dusun mengaku dirinya tidak selalu mengontrol pembangunannya. “Saya tidak selalu mengontrol pembangunan irigasi yang sedang dikerjakan,” katanya.
Selanjutnya melakukan konfirmasi ke kantor Desa Bojong Sari Kecamatan Padaherang untuk menemui kepala desa. Akan tetapi kepala desa saat itu sedang ada rapat kordinasi (rakor) di Kecamatam Padaherang.
Selanjutnya tim media Fakta Pers melakukan konfrimasi kepada sekretaris desa untuk menanyakan ketua kelompok Ajeng Siliwangi, yang bernama Karlan. Namun ketua kelompok pun juga tidak ada d tempat dan susah untuk di hubungi.
Kepada sekretaris desa tim mempertanyakan pembangunan percepatan tata guna air, tapi dia mengaku tidak punya kewenangan untuk memberikan jawaban. Karena menurutnya jawaban ada d kepala desa.
Jika melihat kondisi pembangunanya di lapangan, sungguh sangat disayangkan bantuan untuk irigasi dari APBN diduga tidak diterapkan sesuai spek. Sementara pemerintah pusat membikin program percepatan untuk pengairan yang di nikmati oleh masyarakat sekitar desa Bojongsari.
Ironisnya lagi pembangunan tidak mungkin tahan lama, karena diduga tidak ada pondasinya.
Menyikapi hal ini pada pemerintahan Kabupaten Pangandaran BBWS Citanduy/ pengawas harus turun untuk mengkoreksi pengairan, dengan nama kelompok Ajeng Siliwangi yang ada di Desa Bojongsari tersebut. Dedi/Asep
