Headline

Polres Buleleng Didemo Massa Keluarga Korban Anak Eksploitasi Minta Keadilan Proses Somvir

555
×

Polres Buleleng Didemo Massa Keluarga Korban Anak Eksploitasi Minta Keadilan Proses Somvir

Sebarkan artikel ini

Singaraja.Bali, Faktapres.id-  Puluhan warga Kelurahan Kampung Anyar Singaraja Bali datangi Polres Buleleng dengan membawa  puluhan kertas bertuliskan , “PAK KAPOLRI…ANAK SAYA DITABRAK LARI…DICARI PREMAN…ANAK SAYA TRAMATIK”, “TANGKAP SOMVIR PENJAHAT ANAK”, “ANAK KAMI KORBAN POLITIK DR SOMVIR”, “PAK POLISI BERI KAMI KEADILAN”, “PANGGIL DAN JANGAN LINDUNGI DR SOMVIR”.

Somvir merupakan anggota DPRD Bali, pria asal India ini disinyalir terpilih karena kebanyakan uang, sehingga warga pribumi Bali mau memilih dan  harus menggeser hak 9 warga Buleleng dalam perhelatan politik 2019 lalu.

Dalam politik Somvir saat itu diduga berhasil mengelabui anak dibawah umur dan menjadi korban eksploitasi, hingga harus dilaporkan ke Gakumdu Buleleng. Bahkan anak yang bernama Komang NS(16) melapor beberapa kali ke Unit PPA Polres Buleleng, diduga tidak mendapat penanganan serius dari Polres Buleleng. Sehingga puluhan orang keluarga korban Komang NS mendemo Polres Buleleng, Senin (7/9) siang.

Massa dipimpin langsung Made Sudiari, ibunda korban Komang NS, dan pamannya Dewa Jack. Massa masing-masing membawa poster yang berisikan berbagai tulisan yang bernada mendesak Polres Buleleng untuk segera menangkap DR Somvir. Anggota DPRD Bali yang diduga kuat mengeksploitasi anak di bawah umur, Komang NS, untuk kepetingan politiknya pada Pemilu 2019 lalu.

“Saya minta kasus anak saya segera diproses. Anak saya sekarang ketakutan, trauma, tidak berani keluar rumah,” tandas Made Sudiari, ibunda korban Komang NS dalam aksi demo itu kepada polisi yang hadir.

“Cepat tangkap Somvir  pak polisi. Orang ini (Somvir) cepat diadili. Saya minta percepat prosesnya,” desak Sudiari dengan bahasa lugu nan polosnya sambil membawa poster protes kepada polisi.

Desak serupa juga disampaikan paman korban bernama Dewa Jack. Pria bertubuh gelap yang memimpin aksi demo itu mengancam akan melaporkan Polres Buleleng terutama penyidik PPA bersama Kanit PPA dan KBO Satreskrom Polres Buleleng ke Kapolri dan Kompolnas bila tidak segera menetapkan DR Somvir sebagai tersangka dan menjebloskan ke penjara.

“Kami sudah laporkan dan barang bukti sudah lengkap, kenapa  (Somvir) tidak ditangkap? Sudah dua bulan” desak Dewa Jack dengan nada tinggi.

Dewa Jack mengkritik habis-habis polisi karena dinilai melindui Somvir yang berasal dar India yang kini menjadi anggota DPRD Bali dari Partai NasDem. “Kenken bela orang India? Kayak kebal hukum aja orang ini,” protes Dewa Jack. “Kalau  ini (laporan, red) ngga ditanggapi, saya lapor ke Kapolri,” ancam Dewa Jack.

Massa ditemui Kasubbag Humas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya, SH, dan KBO Satreskrim Polres Buleleng Iptu Susena dan didampingi perwira dan anggota Piket SPK Polres Buleleng.

Kepada massa, Sumarjaya menjelaskan bahwa kasus itu sedang ditangani Unit PPA Satreskrim Polres Buleleng. Ia meminta keluarga korban bersabar dan memberikan waktu kepada penyidik untuk bekerja. “Tolong kasih kesempatan kepada penyidik untuk bekerja. Permintaan bapak-ibu saya sampaikan ke penyidik,” jelas Sumarjaya.

Sumarjaya menyarankan agar kalau ingin menyampaikan aspirasi atau tambahan keterangan tidak perlu datang beramai-ramain, karena saat ini masih dalam situasi pandemic Covid-19.

“Ibu kan punya pengacara. Ibu ajak pengacara saja ke sini menyampaikan apa yang ingin disampaikan. Tidak usaha ramai-ramai seperti ini. Ini lagi situasi corona,”terangnya. Des

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *