Headline

Tumpukan Material Berserakan dan Penutup Drainase Dibiarkan Menganga, Ancam Keselamatan Pengendara

538
×

Tumpukan Material Berserakan dan Penutup Drainase Dibiarkan Menganga, Ancam Keselamatan Pengendara

Sebarkan artikel ini

Payangan – Bali, Faktapers.id – Pasca diperbaiki minggu lalu, proyek perbaikan drainase yang ada didepan Pasar Payangan menjadi sorotan warga dan pedagang. Pasalnya sudah beberapa hari tidak ada kegiatan dilokasi proyek.

Seperti dikatakan pedagang yang merasa terganggu dengan tumpukan material yang dibiarkan begitu saja oleh pihak pelaksana.

Tak itu saya, drainase yang belum selesai dibiarkan begitu saja oleh pihak pelaksana, kekewatiran warga dan pedagang jika hal ini dibiarkan berlarut-larut, bisa saja memakan korban. Apalagi lokasi proyek ada didepan pasar yang tidak pernah sepi.

Pantauan wartawan di lokasi, Sabtu (12/9/2020). Memang tidak ada kegiatan pekerjaan, material pun dibiarkan memakan setengah badan jalan, sehingga menimbulkan kemacetan karena terhalang oleh sisa material. (Seperti nampak dalam poto,red). Namun, tak itu saja, ancaman terhadap para pengguna jalan yang melintas maupun pejalan kaki yang akan ke pasar harus berhati-hati.

“Jika pola kerja pelaksana drainase maupun jalan seperti ini, sama saja dengan membuat jebakan bagi kami pengguna pejalan kaki. Karena lubang bekas galian drainase belum juga dikasi penutup, ini kan sangat berbahaya,” terang salah seorang pedagang makanan pada faktapers.id di lokasi.

Dikonfirmasi terpisah Kepala Dinas PUPR Provinsi Bali. Nyoman Astawa melalui hubungan telpon, menjelaskan jika pihaknya sudah memerintahkan pihak pelaksana untuk segera melakukan pembersihan dilokasi, terutama sisa material apalagi menjelang Hari Raya Galungan.

“Kita minta pihak terkait agar secepatnya menuntaskan pekerjaan mereka. Sehingga tidak ada lagi lubang maupun material bekas galian. Saya sudah perintahkan Pak Kabid Bina Marga untuk segera melakukan pembersihan” jelas Nyoman Astawa melalui telpon, Sabtu (12/9/2020)

Telusuran Fakta Pers.id dilokasi proyek, rambu-rambu proyek tidak ada samaskali, tak itu saja, papan proyek juga tidak terlihat dilokasi. Jelas hal ini menimbulkan pertanyaan dimasyarakat. Dimana dari papan proyek tersebut masyarakat mendapatkan informasi terkait proyek tersebut, mulai dari asal-usul proyek, sumber dana serta siapa pelaksana maupun konsultan yang bertanggung jawab dalam pengawasan.

Tentunya transparansi ini jadi pertanyaan masyarakat, wartawan yang coba mencari tahu progress serta kendala dilapangan, tak seorangpun dari pihak pelaksana yang bisa dikonfirmasi. Baik konsultan maupun pihak pelaksana, kenapa aktifitas pekerjaan terhenti ditengah jalan. Ans

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *