Jakarta, Faktapers.id – Penjurian Babak Kualifikasi Festival Pencak Silat Virtual Astrabi ‘Main Pukulan Betawi Merah Putih 2020’ memperebutkan Piala dan uang pembina H Eddy Mardjoeki Nalaparaya (Juara Umum) dan Imam Besar FBR (Penampilan Favorit) dan serta Ketua Umum Astrabi. Bertempat di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah Minggu, (13/9/2020).
Tampak turut hadir mewakili Kemendikbud, Dirjen Kebudayaan, Kadis Kebudayaan DKI Jakarta Iwan Henry Wardhana, Gautama Sumarsono, Ketum Bhayangkari Betawi KH Zaini Ahmad, Ketua Umum FLO H Zainuddin MH SE, Ketum Bamus Betawi 1982 KH Lutfi Hakim MA, Imam Besar FBR Marsyel Ririhena, Ketum Pribadi Baja Becky Wardana dan Ketum LBK.
Ketua Umum Astrabi H Anwar Al – Batawi menyatakan Pencak silat Tradisi Betawi Indonesia pada tanggal 12 – Desember – 2019 oleh UNESCO menetapkan Pencak Silat sebagai Warisan Tak Benda Dunia. Maka Astrabi mengikuti menjadi Assosiasi Pencak Silat Tradisi Betawi Indonesia, walaupun secara humor di luar Astrabi ingin besar sendiri tanpa IPSI.
“Saya pertegas kan hari ini, bahwa Astrabi sesuai dengan Mottonya dari ‘Tradisi menuju Prestasi’ maka mustahil Astrabi keluar dari IPSI,” ujarnya.
Waketum PB IPSI Gautama Sumarsono mengapresiasi kegiatan Astrabi. ” Saya sangat apresiasi kegiatan Astrabi,ini suatu kegiatan yang positif yang kita harus suport semua di dalam pandemic seperti ini. Harapan saya kedepan kegiatan seperti ini, harus dilakukan oleh pendekar – pendekar dan organisasi yang ada di Indonesia” ungkapnya.
Kadis Kebudayaan DKI Jakarta Iwan Henry Wardhana mewakili Pemkot DKI Jakarta mengapresiasi kegiatan ini. dalam hal ini Dinas Kebudayaan propinsi DKI Jakarta. “Saya melihat lomba Virtual yang di selenggarakan Astrabi dan beberapa organisasi kemasyarakatan yang berkaitan kesenian dan kebudayaan, telah menjalankan protokol Covid dengan baik. Dari awal sampe akhir acara berjalan begitu tertib dan membatasi jumlah orang untuk hadir,” ujarnya.
Menurut Iwan Henry pembatasan secara ketat ini memberi contoh buat perkumpulan atau kegiatan – kegiatan lain yang hampir sama. Terutama di bidang kesenian dan kebudayaan, untuk mencoba membatasi diri dalam pelaksanaan kegiatan di masa Pandemic Covid 19.
“Dinas kebudayaan secara pribadi maupun konstitusi saya mengucapkan terima kasih apa yang di selenggarakan oleh Astrabi. Sehingga kegiatan berkesenian dan berkebudayaan akan tetap tumbuh terus bergerak, walaupun situasi Covid seperti ini. Namanya seniman pekerja budaya tidak bisa berhenti hanya karena situasi pandemic covid. Semua batasan nya ini harus di apresiasi dengan baik,” papar Kadis Kebudayaan DKI Jakarta. Fahmy